RHODOPHYTA
A.
Dasar
Teori
1. Ciri-ciri
umum
Menurut Wayan (2012) Alga merah atau
Rhodophyta adalah salah satu filum dari alga berdasarkan zat warna atau pigmennya.
Warna merah pada alga ini disebabkan oleh pigmen fikoeritrin dalam jumlah
banyak dibandingkan pigmen klorofil, karoten, dan xantofil.
Alga ini pada umumnya bersel banyak
(multiseluler) dan makroskopis. Panjangnya antara 10 cm sampai 1 meter dan
berbentuk berkas atau lembaran. Beberapa alga merah memiliki nilai ekonomi
sebagai bahan makanan (sebagai pelengkap minuman penyegar ataupun sebagai bahan
baku agar-agar). Alga merah sebagai bahan makanan memiliki kandungan serat
lunak yang baik bagi kesehatan usus.
Rhodophyta (algae merah) umumnya warna
merah karena adanya protein fikobilin,terutama fikoeritrin, tetapi warnanya
bervariasi mulai dari merah ke coklat atau kadang-kadang hijau karena jumlahnya
pada setiap pigmen. Dinding sel terdiri dari sellulosa dan gabungan pektik,
seperti agar-agar, karaginan dan fursellarin. Hasil makanan cadangannya adalah
karbohidrat yang kemerah-merahan. Ada perkapuran di beberapa tempat pada
beberapa jenis. Jenis dari divisi ini umumnya makroskopis, filamen, sipon, atau
bentuk thallus, beberapa dari mereka bentuknya seperti lumut.
Rhodophyta (ganggang merah) Umumnya
hidup di laut dan beberapa jenis di air tawar, mengandung pigmen klorofil a,
klorofil d, karoten, fikoeritrin, fikosianin. Tubuh bersel banyak menyerupai
benang atau lembaran. Reproduksi vegetatif dengan spora.
2. Struktur
sel
Dinding selnya terdiri dua lapis,
lapisan bagian dalam kasar (rigid) dan menyerupai mikrofibril, sedangkan bagian
luar berbentuk lapisan mucilaginous. pada dinding selnya terdapat berbagai
macam bahan selain selulosa, yaitu polisakarida sulfat, agar dan karagenin.
Pada alga pembentuk koral, dapat mengumpulkan CaCO3 di dalam dinding selnya.
Oleh karena hal tersebut jenis alga ini berperan penting dalam proses
pembentukan karang (Sugeng, 2012).
3. Perkembangbiakan
Menurut Yudianto (1992) Pembiakan vegetatif
dengan aplanospora (spora tak bergerak) dan fragmentasi thallusnya. Pembiakan
generatif dengan pembuahan sel telur di dalam korpogonium oleh spermatium.
Spora-spora yang dihasilkan menghasilkan alga jantan dan betina. Baik spora
maupun gametnya tidak mempunyai flagel. Pembuahan sel telur oleh spermatium
dibantu oleh air. Karpogonium biasanya dibentuk di ujung-ujung cabang lain dari
cabang thallus yang ada anteridium.
Macam-macam aplanospora yang terjadi
pada Rhodophyta :
1) Monospora
berasal dari sporangium yang menghasilkan 1 spora
2) Bispora
berasal dari sporangium yang menghasilkan 2 spora
3) Tetraspora
berasal dari sporangium yang menghasilkan 4 spora
4) Polispora
berasal dari sporangium yang menghasilkan banyak spora
5) Spora
netral ialah spora yang tidak dibentuk dalam sporangium, melainkan terjadi dari
perubahan sel vegetatif (Yudianto, 1992).
4. Klasifikasi
Menurut Yudianto (1992) Berdasarkan
perbedaan fase pergiliran keturunannya, bentuk dan struktur thallusnya serta
kandungan zat istimewa dibagi beberapa ordo/bangsa:
a. Bangsa
Gelidiales (gelidius = menyejukkan)
-
Daur hidup berfase tiga
-
Banyak mengandung zat
bahan agar-agar (floridean)
-
Warna kehijauan
-
Contoh : Gelidium sp.
b. Bangsa
Nemastomiales/gigartinales
-
Daur hidup berfase dua
-
Banyak mengandung zat
pektin disamping zat floridean
-
Contoh : Chondrus sp, Gracillaria sp.
c. Bangsa
Cryptonemiales/Torallinales
-
Thallus berbuku-buku,
bercabang dikotom rapat, bentuk silindris yang mudah patah
-
Banyak mengandung zat
kapur (coral)
-
Warna merah keunguan
dan akan berwarna putih bila kering dan
terkena sinar matahari.
-
Contoh : Corallina sp.
d. Bangsa
Ceramiales
-
Daur hidup berfase tiga
-
Tubuh silindris
langsing dengan percabangan dikotom panjang
-
Warna coklat
-
Contoh : Ceramium sp.
e. Bangsa
Rhodymeniales
-
Thallus tebal memipih
-
Percabangan menyirip ke
salah satu sisi
-
Berwarna hijau
-
Banyak mengandung
agar-agar
-
Contoh : Rhodymenia sp.
5.
Manfaat
Dalam pemanfaatannya alga merah
lebih banyak digunakan daripada ganggang
alga coklat atau Paeophyta. Beberapa alga merah merupakan organisme yang di
makan, yang paling penting di negara-negara Asia, di mana alga ini berkumpul di
teluk yang tenang. Alga merah juga dimakan secara luas oleh penduduk pantai
berbatu di Eropa dan Amerika Utara. Laver, dulse dan irish, moss atau carrageen
adalah nama - nama umum yang diterapkan pada spesies alga merah yang digunakan
untuk makanan atau keperluan lainnya (Melany, 2012).
Jenis berbagai Rhodophyta telah
digunakan sebagai makanan oleh masyarakat pesisir. Porfiria rebus, yang dikenal
sebagai bejana atau sloke di Inggris, irlandia, dan Skotlandia. Rumput laut
dianggap memiliki kelezatan oleh orang Hawai dan Jepang. Di Jepang tanaman ini
dibudidayakan di kebun submarine yang luas. Di Skotlandia, Rhodymenia atau
dulse, direbus dengan susu kemudian dimakan, sedangkan di Eslandia Rhodymenia
dikeringkan dan dimakan mentah. Di Irlandia lumut (chondurus) juga digunakan
sebagai makanan seperti rumput laut merah, dilsea, dikatakan telah menjadi
sumber rounge yang digunakan oleh perempuan Athena dan Romawi. istilah pertama
untuk kosmetik di Inggris adalah "Fucus" yang menunjukkan beberapa hubungan antara
rumput laut dan produk ini (Melany, 2012).
Rhodophyta
yang juga telah menjadi industri rumput laut yang sangat penting mulai
digunakan pada perang dunia ke 2, untuk menggantikan produk rumput laut
sebelumnya yang diimpor dari Jepang, yaitu Gelidium (rumput laut merah) dan
Gracilaria yang dipanen untuk tujuan mengestraksi koloid agar dari rumput laut
tersebut. Gelidium dikumpulkan di pantai California, Gracilaria dari pantai di
Atlantik. Agar digunakan dalam membuat kue buah, karena nutrisi dan kualitasnya.
Fungsi lainnya, yaitu dalam menstabilkan icings, meringues, dan tambalan,
sebagai agen penebalan dalam berbagai makanan kaleng, dan sebagai makanan serat
dan merupakan konstituen dari produk makanan khusus. Yang paling terkenal dalam
penggunaan agar, yaitu dalam pembuatan media kultur untuk bacteriologyical.
Manfaat penting lain dari alga ini, yaitu memiliki koloid yang disebut
karagenan, dari lumut Irlandia, chondrus. Rumput laut ini, dikumpulkan
sepanjang pantai New England terutama di massachusetts dan maine. Lebih dari
setengah juta pon produk ini diproduksi pada tahun 1946, yang berfungsi untuk
menstabilkan produk coklat susu yang digunakan dalam persiapan berbagai bahan
makanan, digunakan dalam memurnikan bir, sebagai pengemulsi dalam body lotion,
mengobati kulit, dan membuat cat kasein (Melany, 2012).
DAFTAR PUSTAKA
Sumber Buku :
Yudianto, S. A. (1992). Pengantar
Cryptogamae. Bandung: Tarsito
Sumber Internet :
Melany,
Efry. (2012). Divisi Rhodophyta. [Online].
Tersedia: http://ciieppycy.blogspot.com/2012/11/divisi-rhodophyta.html. Diakses
pada tanggal 15 Oktober 2014.
Ni Wayan Eka Putri, (2012). Botani Tumbuhan Rendah.
[Online]. Tersedia: http://niwayanekaputri.blogspot.com/2012/11/rhodophyta-alga-merah.html.
Diakses pada tanggal 15 Oktober 2014.
Sugeng. (2012). Divisi Rhodophyta (Alga Merah). [Online].
Tersedia:http://kangom.blogspot.com/2013/03/divisi-rhodophyta-alga-merah.html.
Diakses pada tanggal 15 Oktober 2014.
#BIOLOGI #MAHASISWA BIOLOGI #MAHASISWIBIOLOGI #TUGASBIOLOGI #BILOGYTASK #LOVEBIOLOGI #ARTIKELBIOLOGI #ARTIKELMAKHLUKHIDUP #ALGAMERAH #RHODOPHYTA #CRYPTOGAMAE
#BIOLOGI #MAHASISWA BIOLOGI #MAHASISWIBIOLOGI #TUGASBIOLOGI #BILOGYTASK #LOVEBIOLOGI #ARTIKELBIOLOGI #ARTIKELMAKHLUKHIDUP #ALGAMERAH #RHODOPHYTA #CRYPTOGAMAE
Komentar
Posting Komentar