Dasar Teori Cyanophyta


A.    Dasar Teori
      Cyanophyta merupakan divisi alga yang paling primitif dibandingkan alga lainnya. Alga ini disebut sebagai alga biru atau ganggang belah atau ganggang lendir (Cyanophyceae, Schizophyceae, Myxophyceae). Warnanya biru kehijauan (fikosianin), autotrof, inti dan kromatofora tidak ditemukan.
Dinding sel mengandung pektin, hemiselulosa, yang kadang-kadang berupa lendir (Myxophyta). Lendir berlekatan dengan plasma sel dan pada bagian pinggir dari plasma tersebut terkandung zat warna klorofil-a karotenoid dan dua macam kromoprotein yang larut dalam air yaitu : fikosianin yang berwarna biru dan fikoeretrin yang berwarna merah. Perbandingan dari warna-warna tersebut amatlah labil, oleh sebab itu warna alga ini tidak tetap (adaptasi kromatik). (Suroso dkk, 2014)
Menurut Suroso (1992) Heterocyst merupakan sel khusus yang terdapat pada Cyanophyceae, selnya lebih besar dari sel vegetative, warnanya jernih dan memiliki nodul kutub. Adapun mengenai fungsi dari sel khusus ini ada beberapa pendapat, antara lain :
1.      Untuk pembentukan tumbuhan barunya (Smith, 1950).
2.      Untuk mengeluarkan bahan-bahan tertentu yang menstimulasikan pertumbuhan dan pembelahan sel untuk perkembangbiakannya selama periode vegetatif (Fritsch, 1951).
3.      Untuk menghasilkan bahan-bahan khusus yang mengontrol perkembangannya (Bunt, 1961).
4.      Sebagai tempat pengikatan Nitrogen (N) dari udara (Fay, 1968).
Cyanophyta umumnya tidak bergerak, diantara jenis-jenis yang berbentuk benang dapat mengadakan gerakan merayap yang meluncur pada alas yang basah. Tidak ada bulu cambuk, terjadinya gerakan diakibatkan adanya kontraksi tubuh dan dibantu oleh pembentukan lendir.Cara hidupnya ada yang soliter, berkoloni membentuk benang atau berupa agar dan bersimbiosis dengan tumbuhan lain (Suroso dkk, 2014)
Menurut Suroso (1992) Pembiakan pada Cyanophyta hanya ada dengan jalan pembiakan aseksual, yaitu caranya :
1.   Pembelahan diri
              Cara ini terjadi pada alga biru yang bersel satu atau koloninya.
2.   Fragmentasi
              Ini terjadi setelah ada pembentukan hormogonia dan heterocyst. Hormogonia adalah sederetan sel yang berdinding tebal yang sel-selnya mempunyai kemampuan memperbanyak diri, biasanya terletak diantara dua heterocyst, atau dibatasi oleh sel mati (necridia).
3.   Pembentukan akinet (ookinet)
              Akinet adalah sel yang berdinding tebal, membesar, mengandung banyak cadangan makanan dan mempunyai kemampuan membentuk endospora yang akan tumbuh menjadi tumbuhan baru. Bedanya dengan heterocyst, akinet ini tidak memiliki nodul kutub dan warnanya gelap. Yang dapat membentuk akinet adalah alga biru berbentuk benang atau multiseluler.
Sifat yang penting lainnya dari Cyanophyta adalah beberapa genusnya dapat mengikat Nitrogen (N) dari udara, misalnya :
a.       Nostoc, selain hidup berkoloni, juga hidup bersimbiosis dengan Anthoceros (lumut tanduk).
b.      Anabaena, hidup bersimbiosis dengan Azolla (tumbuhan paku air yang kecil). (Suroso, 1992)
Menurut Suroso (1992) Dilihat dari struktur tubuhnya dan cara berkembangbiaknya maka dapat dikatakan bahwa Cyanophyta merupakan tumbuhan peralihan Schizophyta ke Thallophyta.
Divisi Cyanophyta atau kelas Cyanophyceae dibagi menjadi tiga ordo, yaitu :
1.      Ordo Chroococcales
            Tubuhnya uniseluler berbentuk bulat tunggal atau kelompok, warna hijau kebiruan. Umumnya alga ini membentuk selaput lendir pada cadas atau tembok yang basah. Setelah pembelahan, sel-sel tetap bergandengan dengan perantaraan lendir tadi. Dengan demikian terbentuklah kelompok-kelompok (koloni).
Famili Choococcaceae, jenis-jenisnya yaitu:
a.    Chroococcus turgidus
b.   Gleocapsa sanguine
2.      Ordo Chamaeesiphonales
            Tubuhnya uniseluler atau koloni berbentuk benang, mempunyai spora. Benang-benang tersebut dapat putus-putus yang merupakan hormogonium. Spora terbentuk dari isi sel (endospora).Setelah keluar dari sel induknya, spora dapat menjadi tumbuhan baru.
Famili Chamaesiphonaceae, contohnya :
a.   Chamaesiphon confervicolous
3.      Ordo Hormogonales
            Sel-selya merupakan koloni berbentuk benang atau diselubungi oleh suatu membran. Benang-benang itu melekat pada substratnya, tidak bercabang, jarang mempunyai percabangan sejati, lebih sering mempunyai percebangan semu.Benang-benang itu selalu dapat membentuk hormogonium. Beberapa ahli mengangkat status ordo ini menjadi status Tribe (Super ordo), sehingga tersusun ordo-ordo baru, seperti :
a.    Oscillatoriales         : Oscillatoria, Spirulina
b.   Rivulariales : Rivularia, Gleotrichia
c.    Nostocales              : Nostoc, Anabaena
d.   Scytonematales       : Scytonema


Foto-foto dibawah ini hasil capture dari lab, 
1. Anabaena sp.
2. Gleotrichia sp.
3. Nostoc sp.
4. Oscillatoria sp.
5. Rivularia sp.







DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku
Adi Yudianto, Suroso. (1992). Pengantar Cryptogamae. Bandung: Tarsito
Adi Yudianto, Suroso, dkk. (2014). Penuntun Praktikum Botani Cryptogamae. Bandung : UPI
Maryati, Sri, dkk. (2007). BIOLOGI untuk SMA Kelas X. Jakarta: Erlangga.
Smith. (1976). Botany-Cryptogamae II. NewYork : McGraw-Hill Book Co.




#BIOLOGI #MAHASISWA BIOLOGI #MAHASISWIBIOLOGI #TUGASBIOLOGI #BILOGYTASK #LOVEBIOLOGI  #ARTIKELBIOLOGI #ARTIKELMAKHLUKHIDUP
#CYANOPHYTA #TUGASBIOLOGISMA #KISIKISIUAS

Komentar

  1. Borgata Hotel Casino & Spa, Atlantic City
    Our Borgata Hotel Casino 카지노 사이트 & 온라인 카지노 게임 Spa is located at 온라인 카지노 처벌 1 Borgata Way, 샌즈 카지노 먹튀 Atlantic City, NJ, 08401. rachmatoellah-sa.com

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

PEMBUATAN 100 ml LARUTAN ALKOHOL DENGAN KONSENTRASI 50%

makalah yoghurt

UJI BENEDICT