DASAR TEORI ASAM AMINO
I.
DASAR
TEORI
Menurut Sloane
(2004), Asam amino adalah unit molekuler dasar yang membentuk polimer protein
panjang. Ada 20 jenis asam amino dalam protein yang menjadi dasar struktur dan
fungsi tubuh manusia. Setiap asam amino mengandung sedikitnya satu gugus asam
karboksil (-COOH) dan sedikitnya satu gugus amino (-NH3). Kedua
gugus tersebut terikat pada atom karbon yang sama. Setiap asam amino mempunyai
anak rantai yang disebut sebagai satu gugus R. Asam-asam amino memiliki
perbedaan dalam gugus R-nya yang memberi ciri khas dan mempengaruhi sifat
protein tempat asam amino tersebut bergabung. Gugus R nonpolar menyebabkan asam
amino relatif tidak larut dalam air. Gugus R yang polar atau bermuatan listrik
menyebabkan asam amino larut dalam air (Sloane, 2004).
Suhara (2008),
penggolongan asam amino berdasarkan polaritas kandungan gugus R (pada pH 7)
diantaranya :
a)
Gugus R non Polar : Alanin, Leusin, Metionin,
Fenilalanin, Isoleusin, Prolin,
Triptofan, Valin
b) Gugus R Polar, tidak bermuatan : Asparagin, Glutamin, Glisin, Serin,
Treonin, Sistein, Tirosin
c) Gugur R bermuatan negatif :
Asam aspartat dan Asam glutamat
d) Gugus R bermuatan positif : Arginin, Histidin, Lisin
Sumardjo (2009),
asam amino pembangun atau penyusun protein adalah alfa asam amino, yaitu asam
amino yang gugus aminonnya terikat pada atom karbon alfa. Jika gugus aminonnya
terikat pada atom karbon beta maka disebut asam beta amino. Hanya alfa asam
amino yang ditemukan bebas di alam.
Ninhidrin bereaksi
dengan asam amino bebas dan protein menghasilkan warna ungu. Reaksi ini
termasuk yang paling umum dilakukan untuk analisis kualitatif protein dan
produk hasil hidrolisisnya. Apabila ninhidrin (triketohidrin) dipanaskan
bersama asam amino maka akan terbentuk kompleks berwarna ungu. Kompleks
berwarna ungu dihasilkan dari reaksi ninhidrin dengan hasil reduksinya, yaitu
hidrindantin dan amonia. Prolin dan hidroksi prolin menghasilkan kompleks yang
berbeda warnanya dengan asam amino lainnya, yaitu berwarna kuning (Fitria, 2013).
Asam amino aromatik
adalah asam amino yang mempunyai gugus benzena, suatu senyawa dikatakan
aromatik apabila memenuhi aturan Huckel. Aturan Huckel yang dibuat oleh ahli
kimia Jerman Erich Huckel ini menentukan molekul cincin planar yang memiliki
sifat aromatik. Asam amino aromatik
terdiri dari fenilalanin, tirosin dan triptofan (Marliya, 2012).
Uji Xanthoprotein
adalah uji untuk menentukan apakah suatu protein mengandung gugus benzena
(cincin fenil). 20 jenis asam amino esensial dalam organisme kehidupan yang
mengandung gugus benzena ada tiga yaitu fenilalanin, triptofan dan tirosin.
Maka uji xanthoprotein ini hanya positif jika asam amino tirosin, triptofan dan
fenil alanin ditambahkan asam nitrat pekat terbentuk endapan putih dan berubah
menjadi kuning sewaktu
dipanaskan. Senyawa nitro yang terbentuk dalam suasana basa akan terionisasi
dan warnanya berubah menjadi jingga (Lafita, 2013).
Pengujian asam amino
selain Uji Ninhidrin dan Uji Xanthoprotein adalah Uji Millon. Pereaksi Millon
adalah larutan merkuro dan merkuri nitrat dalam asam nitrat. Apabila pereaksi
ini ditambahkan pada larutan protein, akan menghasilkan endapan putih yang
dapat berubah menjadi merah oleh pemanasan. Pada dasarnya reaksi ini positif
untuk fenol-fenol, karena terbentuknya senyawa merkuri dengan gugus
hidroksifenil yang berwarna (Jalip, 2008).
Daftar Pustaka
Fitria, Nursa’id. 2013. Reaksi Uji terhadap
Asam Amino. [Online]. Tersedia :
http://www.slideshare.net/fitriasaid/laporan-tetap-biokim-1-reaksi-uji-terhadap-asam-amino [Diakses pada 18 September 2014]
Jalip,
I.S. 2008. Penuntun Praktikum Kimia
Organik. Jakarta: Laboratorium Kimia, Fakultas Biologi Universitas
Nasional.
Lafita, Diani. 2013. Uji
Xanthoproteat/Xanthoprotein pada Protein. [Online]. Tersedia :
http://chemistrydiani.blogspot.com/2013/05/uji-xanthoproteat-xanthoprotein-pada.html [Diakses pada 18 September 2014]
Marliya, Rita. 2012. Asam Amino Aromatik.
[Online]. Tersedia :
[Diakses pada 18 September 2014]
Sloane,
Ethel. 2004. Anatomi dan Fisiologi Untuk
Pemula. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC
Suhara.
2008. Dasar-dasar Biokimia. Bandung :
Prisma Press
Sumardjo, Damin. 2009. Pengantar Kimia. Jakarta : Penerbit Bku Kedokteran EGC
#BIOLOGI #MAHASISWA BIOLOGI #MAHASISWIBIOLOGI #TUGASBIOLOGI #BILOGYTASK #LOVEBIOLOGI #ARTIKELBIOLOGI #ARTIKELMAKHLUKHIDUP
#PRAKTIKUMASAMAMINO #UJIASAMAMINO #PRAKTIKUMSMA
#BIOLOGI #MAHASISWA BIOLOGI #MAHASISWIBIOLOGI #TUGASBIOLOGI #BILOGYTASK #LOVEBIOLOGI #ARTIKELBIOLOGI #ARTIKELMAKHLUKHIDUP
#PRAKTIKUMASAMAMINO #UJIASAMAMINO #PRAKTIKUMSMA
Komentar
Posting Komentar