DASAR TEORI CHRYSOPHYTA
A. Dasar Teori
Alga
ini dikenal dengan nama alga keemasan. Karena memiliki pigmen kuning-keemasan (chrysos). Alga ini tidak memiliki
pirenoid dan kloroplasnya kecil-kecil. Beberapa jenis memiliki dinding sel dari
silikat (diatomae) dan pektin. Zat
makanan cadangan utamanya adalah minyak/lemak dan sedikit pati (Yudianto,
1992).
Karena
Chrysophyta memiliki banyak spesies, tidak ada struktur sel umum. Beberapa
dinding sel terdiri dari selulosa dan silika, sementara ada beberapa yang
amoeboid tanpa dinding sel. Diatom mampu bereproduksi secara seksual,
tetapi chrysophyta umumnya bereproduksi melalui pembelahan sel. Anggota
Chrysophyta cenderung berfotosintesis, tetapi hanya sebagian. ganggang emas
akan menjadi heterotrofik ketika ada cahaya yang tidak memadai atau jika
makanan kurang berlimpah. Anggota Chrysophyta ditemukan di lingkungan laut dan
air tawar (Futcher,
2010)
Menurut Yudianto, dkk (2014) Berdasarkan
bentuk dan susunan, serta kandungan zat nya Chrysophyta ada dua kelas : Bacillariophyceae dan Xanthophyceae.
1.
Bacillariophyceae
(Diatomeae)
Bacillariophyceae atau diatomeae adalah
jasad renik ber sel satu yang masih dekat dengan flagellatae. Bentuk sel
macam-macam, semuanya dapat dikembalikan ke dua bentuk dasar yaitu bilateral
dan yang sentrik. Dinding sel mempunyai bentuk sel yang khusus dan mengandung
pektin dan di sebelah luarnya terdapat silikat. Adapun bagian dinding sel ini
adalah sebagai berikut :
a.
Dinding sel bagian
dasar disebut hipoteka (hypoteca; hype = bawah, theca = cawan, mangkok)
b.
Dinding sel bagian atas
atau penutup disebut epiteka (epitheca; epi
= atas, theca = cawan, mangkok)
Sel Diatomeae mempunyai inti dan
kromatofora berwarna kuning coklat yang mengandung klorofil-a, karotin,
santofil, dan karotenoid lainnya yang sangat menyerupai fikosianin. Didalamnya
terdapat pirenoid, tetapi tidak dikelilingi oleh tepung. Hasil-hasil asimilasi
ditimbun di luar kromatofora berupa tetes-tetes minyak dalam plasma (vakuola),
dan kadang-kadang leukosin.
Pada Diatomeae perkembangbiakan
terjadi dengan cara membelah diri, pembentukan auksospora, secara seksual
dengan oogami.
Menurut Yudianto (1992) Berdasarkan
corak alurnya, maka alga ini dibedakan ada 2 bangsa/ordo yaitu :
1)
Bangsa Pennales, alga kersik yang memiliki
corak alur kea rah menyirip pada bagian permukaan cawannya. Contoh : Pinnularia dan Navicula
2)
Bangsa Centrales, alga kersik yang memiliki
corak alur kea rah memusat pada bagian permukaan cawannya. Contoh : Melosira dan Cyclotella
Adanya kejelasan corak alur tersebut,
hanya bisa terlihat jelas bila dalam posisi tubuhnya dilihat dari atas atau
bawah.
Pembiakkan dari Bacillariophyceae atau Diatomeae ini dengan membelah diri; dari
satu sel menjadi dua sel. Tetapi dapat juga diatomae berbiak dengan konjugasi
untuk membentuk auxoxpora (Yudianto,
1992).
2.
Xanthophyceae
Alga
ini memiliki pigmen kuning dengan thallus berupa buluh tak bersekat, tetapi
bercabang-cabang. Alga keemasan ini sudah memiliki anteridium dan oogonium.
Alga ini pun berinti banyak.
Letak
anteridium dan oogonium pada setiap jenisnya adalah berbeda-beda. Misalnya pada
Vacheria sessilis (anteridium dan
oogonium duduk berdampingan pada thallusnya), V. geminata (anteridium diapit dua oogonium yang ada pada satu
tangkai), V hammatum (keduanya ada
dalam satu tangkai).
Pembiakan
secara generative dengan pembentukan zigospora dan pembiakan vegetative dengan
pembentukan akinet dan zoospore serta aplanospora (Yudianto dkk, 2014).
3.
Chrysophyceae
Alga
ini memiliki pigmen keemasan (karoten) dan klorofil. Tubuh ada yang bersel
satu, contohnya Ochromonas dan bentuk koloni contohnya Synura. Ochromonas Sel
tubuhnya berbentuk bola yang dilengkapi dengan 2 flagel sebagai alat gerak.
Kedua flagel tersebut tidak sama panjang. Di dalam sitoplasmanya terdapat
beberapa organel penting, seperti kloroplas yang berbentuk lembaran melengkung,
vakuola, stigma, dan nukleus. Ochromonas berkembangbiak dengan membelah diri
(Dunggio, 2013).
DAFTAR PUSTAKA
Sumber Buku :
Yudianto, S. A.
(1992). Pengantar Cryptogamae.
Bandung: Tarsito
Yudianto, S. A, dkk. (2014).
Penuntun Praktikum Botani Cryptogamae.
Bandung : UPI
Sumber Internet :
Dunggio, Y. (2013). Ganggang (Algae). [Online]. Tersedia: http://edukasi.kompasiana.com/2013/08/29/ganggang-algae-587396.html.
Diakses pada tanggal 08 Oktober 2014
Futcher, Tony. (2010). Chrysophyta. [Online]. Tersedia: https://microbewiki.kenyon.edu/index.php/Chrysophyta.
Diakses pada tanggal 08 Oktober 2014
#BIOLOGI #MAHASISWA BIOLOGI #MAHASISWIBIOLOGI #TUGASBIOLOGI #BILOGYTASK #LOVEBIOLOGI #ARTIKELBIOLOGI #ARTIKELMAKHLUKHIDUP
#CHRYSOPHYTA #ALGAEMAS #ALGAKEEMASAN #TUGASSEKOLAH
#BIOLOGI #MAHASISWA BIOLOGI #MAHASISWIBIOLOGI #TUGASBIOLOGI #BILOGYTASK #LOVEBIOLOGI #ARTIKELBIOLOGI #ARTIKELMAKHLUKHIDUP
#CHRYSOPHYTA #ALGAEMAS #ALGAKEEMASAN #TUGASSEKOLAH
Komentar
Posting Komentar