PEMBUATAN 100 ml LARUTAN ALKOHOL DENGAN KONSENTRASI 50%
A.
Judul
Pembuatan
100 ml Larutan Alkohol dengan Konsentrasi 50%
B.
Waktu
Pelaksanaan
Tempat : Laboratorium Struktur Hewan
Hari,tanggal : Selasa, 18 Maret 2014
Waktu : Pukul 14.40-16.40 WIB
C.
Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan laporan Larutan adalah
sebagai berikut :
1. Mampu
membuat larutan alkohol standar dengan konsentrasi 50% dengan volume 100 ml.
2. Mengetahui
alat dan bahan yang diperlukan untuk membuat larutan alkohol dengan satuan
konsentrasi 50% dengan volume 100 ml.
3. Menambah
pengetahuan mahasiswa tentang proses pembuatan larutan alkohol dengan satuan
konsentrasi 50% dengan volume 100 ml.
D.
Dasar
Teori
1. Larutan
Larutan merupakan campuran homogeny dari dua
macam zat atau lebih. Dalam berbagai percobaan kiia sering digunakan larutan
baku, yang terdiri atas larutan baku primer dan larutan baku sekunder. Larutan
baku primer adalah larutan yang dijadikan acuan untuk penetapan konsentrasi
larutan lain. Larutan ini harus dibuat dengan ketelitian tinggi dengan beberapa
syarat diantaranya harus menggunakan bahan dalam keadaan murni, tidak mudah
terurai (stabil), massa molekul relatif besar, mudah larut dalam pelarut yang
digunakan, dan mudah bereaksi. Sedangkan larutan sekunder adalah larutan yang
konsentrasinya distandarisasi terhadap larutan baku primer. Larutan ini kurang
stabil sehingga konsentrasinya mudah berubah (Supriatno, 2000).
Fasa larutan dapat berupa fasa gas, cair, atau
fasa padat bergantung pada sifat kedua komponen pembentuk larutan. apabila fasa
larutan dan fasa pembentuknya sama, zat yang berbeda dalam jumlah terbanyak
umumnya disebut pelarut sedangkan zat yang lainnya sebagai zat terlarutnya (Syukri, 1999).
Berdasarkan wujud zat terlarut dan zat pelarut,
larutan dapat dibagi atas tujuh macam. Dari tiga jenis wujud zat seharusnya
terbentuk Sembilan macam larutan, tetapi zat berwujud padat dan cair tidak
dapat membentuk larutan dalam pelarut berwujud gas. Partikel yang berwujud
padat dan cair dalam zat lain yang berwujud gas akan membentuk campuran
heterogen (Syukri, 1999).
Selain itu, masih ada beberapa macam
pergolongan lain terhadap larutan. berdasarkan banyak jenis zat yang menyusun
larutan, dikenal larutan binner (tersusun daru dua jenis zat), larutan terner
(tiga jenis zat penyusun), larutan kuartener (empat jenis zat penyusun), dan seterusnya.
Menurut sifat hantaran listriknya, dikenal dengan larutan elektrolit (larutan
yang dapat menghantarkan arus listrik), dan larutan non elektrolit (larutan
yang tidak dapat menghantarkan arus listrik). Sedangkan ditinjau dari segi
kemampuan suatu zat melarut ke dalam sejumlah pelarut pada suhu tertentu,
dikenal:
a. Larutan
tak jenuh (unsanturated-solution),
larutan yang masih dapat melarutkan sejumlah zat terlarutnya.
b. Larutan
jenuh (saturated-solution), larutan
yang mengandung zat terlarut dalam jumlah maksimal pada suhu tertentu.
c. Larutan
lewat jenuh (supersaturated-solution), larutan yang mengandung zat terlarut
melebihi jumlah maksimalnya (Syukri, 1999).
2. Konsentrasi
Untuk semua jenis pekerjaan yang berkaitan
dengan larutan, sebaiknya konsentrasi dari suatu larutan diketahui. Ada
sejumlah cara untuk menyatakan sejumlah zat terlarut yang terlarut dalam
pelarut dari suatu larutan.
a. Satuan
persen
Konsentrasi dala persen
menyatakan jumlah satuan berat zat terlarut dalam suatu larutan.
1) Konsentrasi
dengan persen massa
Dalam prakteknya secara umum bila
kita ingin membuat larutan encer (kurang dari 10% zat terlarut) misalnya
larutan NaCl 1%, maka 1 gram NaCl ditambahkan ke dalam 100 ml air. Kenyataannya
larutan ini kurang dari 1 %. Akan tetapi bila konsentrasi larutan lebih dari
10%, kesalahan ini menjadi signifikan sehingga kita perlu menghitung banyaknya
zat terlarut dan pelarut dengan lebih tepat lagi. Untuk membuat larutan NaCl
10% kita perlu menambahkan 10 gram NaCl ke dalam gelas ukur dan tambahkan air suling
sehingga volumenya menjadi 100 ml. Untuk menentukan persen zat terlarut dari
suatu larutan dalam persen massa digunakan rumus berikut:
2)
Konsentrasi dengan persen
volume dan pengenceran
Bila zat terlarut dalam fasa cair
seperti alkohol maka teknik yang digunakan adalah volumetric. Hal ini biasanya
dengan teknik pengenceran. Ukurlah sejumlah ml larutan berkonsentrasi tinggi
sama dengan persentase yang dibutuhkan untuk suatu larutan baru yang
diinginkan. Misalnya kita memiliki alkohol 70%, kemudian tambahkan air suling
sampai jumlah yang sama dengan persentase larutan awal (dalam contoh ini sampai
70 ml).
Aturan umum yang digunakan adalah
menemukan konsentrasi larutan encer yang diperlukan, kemudian tambahkan
sejumlah pengencer untuk menjadi volume keseluruhan sampai kepada nilai angka
larutan awal (pekat) sebelum diencerkan (Supriatno, 2000).
b.
Molaritas
Larutan
satu molar adalah larutan yang mengandung satu mol sat terlarut per satu liter
larutan. satu mol suatu bahan saa dengan massa molekul relatifnya yang
dinyatakan dalam gram. Menyatakan konsentrasi dalam molaritas cukup mudak dan
praktis. Hal ini berhubungan dengan konsep mold an perubahan kimia. Ketika suatu
bahan kimia berubah, berarti terjadi interaksi di antara molekul-molekul
(Supriatno, 2000).
c.
Normalitas
Larutan
1 normal (1 N) adalah larutan yang mengandung 1 mol ekivalen per liter larutan.
Satu mol ekivalen adalah jumlah zat ekivalen dengan satu massa atom hidrogen
(1,008 gram). Jadi larutan 1 normal dari suatu asam mengandung satu massa atom
(1,008) hidrogen per liter larutan.
Prinsip
umum untuk menghitung ekivalen kimia (mol ekivalen, gram ekivalen) untuk asam,
basa, dan garam dari rumusnya yaitu: mol ekivalen asam sama dengan massa
molekul relatifnya dibagi jumlah atom hidrogen dalam molekul asam yang bisa
digantikan oleh suatu logam. Demikian juga mol ekivalen suatu basa adalah massa
molekul relatif dibagi jumlah gugus hidroksil yang dapat digantikan dalam
molekul tersebut. Mol ekivalen garam adalah massa molekul relatif dibagi hasil
perkalian jumlah atom molekul logam dikali valensi logam.
Secara umum
untuk membuat larutan 1 N adalah dengan cara melarutkan sejumlah asam, basa,
atau garam dalam 1 liter larutan yang
ditentukan dengan cara berikut:
G. Hasil Pengamatan
Alkohol
96% dilarutkan menjadi Alkohol 50% dengan volume 100ml. Larutan alkohol ini dipakai
sebagai pengawetan serangga.
1.
Proses Penghitungan
|
Rumus yang digunakan,
Keterangan :
V1 : Volume larutan
pekat yang dibutuhkan.
M1: Konsentrasi larutan
pekat yang tersedia.
V2: Volume larutan yang
di inginkan.
M2: Konsentrasi larutan
yang di inginkan.
Diketahui :
M1 = Alkohol 96%
M2 = Alkohol 50%
V2 = 100 ml
Ditanyakan : Volume (banyaknya)
larutan pekat (Alkohol) yang dibutuhkan.
96% x V1 = 50% x 100
V1 = (50% x 100) : 96%
V1 = 52,08 ml
Kesimpulan :
Untuk membuat 100 ml larutan alcohol 50%, banyaknya
larutan pekat alcohol yang dibutuhkan adalah sebanyak 52,08 ml.
2.
H. Pembahasan
Pada praktikum kali ini, alkohol yang digunakan
adalah alkohol dengan konsentrasi 96%. Untuk membuat larutan alkohol 50%
sebanyak 100 ml, dibutuhkan larutan pekat alcohol sebanyak 52,08 ml dan aquades
sebanyak 47,92 ml. Jumlah antara pelarut dan larutan diketahui dari proses
penghitungan dengan menggunakan rumus :
|
Keterangan :
V1 : Volume larutan pekat yang
dibutuhkan.
M1: Konsentrasi larutan pekat yang
tersedia.
V2: Volume larutan yang di inginkan.
M2: Konsentrasi larutan yang di inginkan.
Proses Penghitungan,
Diketahui :
M1 =
Alkohol 96%
M2 = Alkohol 50%
V2 = 100 ml
Dicari : Volume (banyaknya) larutan pekat (Alkohol)
yang dibutuhkan.
96% x V1 = 50% x 100
V1 =
(50% x 100) : 96%
V1 = 52,08 ml
Kesimpulan :
Untuk membuat 100 ml larutan alcohol 50%, banyaknya
larutan pekat alcohol yang dibutuhkan adalah sebanyak 52,08 ml.
I.
Jawaban Pertanyaan
Permasalahan untuk diselesaikan dengan praktek dan observasi
1. Jenis
satuan konsentrasi apa saja yang sering digunakan dalam praktikum biologi?
2. Bagaimana
menentukan satuan konsentrasi dengan presentase berat/isi ?
3. Bagaimana
menentukan satuan konsentrasi dengan presentase isi/isi?
4. Bagaimana
menentukan satuan konsentrasi Molar (M) ?
5. Bagaimana
menentukan satuan konsentrasi Normal (N) ?
6. Bagaimana
cara mengkonversi Molar ke Normal dan sebaliknya ?
Solusi :
1. Satuan
konsentrasi yang sering digunakan dalam praktikum biologi yaitu
a. Satuan
persen
b. Molaritas
c. Normalitas
2. Untuk
menentukan persen zat terlarut dari suatu larutan dalam persen masa digunakan
rumus berikut :
Contoh: Untuk membuat larutan infus glukosa, 45 gram
glukosa murni dilarutkan dalam akuades hingga volume larutan menjadi 500 ml.
Hitunglah konsentrasi larutan itu dalam satuan %w/v?
Solusi:
Persen
massa = % X gram larutan
= 45/100 x
100%
= 90 %
3. Untuk
menentukan satuan konsentrasi dengan presentase isi/isi digunakan rumus sebagai
berikut :
Contoh: Etanol sebanyak 150 ml dicampur dengan 350 ml
akuades. Hitunglah konsentrasi etanol dalam satuan %v/v?
Solusi: Volume larutan = 150 + 350 = 500 ml.
%v/v = 150/500 x 100%
= 30 %
4.
Molaritas
(M) adalah jumlah mol zat terlarut dalam 1 liter larutan. Secara
matematik dinyatakan sebagai berikut.
Contoh :
Hitunglah konsentrasi larutan yang dibuat dari 12 gram kristal MgSO4 yang dilarutkan dalam 250 mL air (Mr MgSO4 = 120)!
Penyelesaian:
Diketahui :
Massa MgSO4 = 12 gram
Hitunglah konsentrasi larutan yang dibuat dari 12 gram kristal MgSO4 yang dilarutkan dalam 250 mL air (Mr MgSO4 = 120)!
Penyelesaian:
Diketahui :
Massa MgSO4 = 12 gram
Mr MgSO4 = 120 gram/mol
Volume air = 250 mL = 0,25 L
Ditanyakan : Molaritas (M)…?
Jawab :
Jawab :
Mol (n) = massa MgSO4 / Mr MgSO4
= 12 g/120
= 0,1 mol
M = n/V
= 0,1 mol/0,25 L
= 0,4 M
Jadi, konsentrasi larutan MgSO4 adalah 0,4 M
= 12 g/120
= 0,1 mol
M = n/V
= 0,1 mol/0,25 L
= 0,4 M
Jadi, konsentrasi larutan MgSO4 adalah 0,4 M
5.
Normalitas yang bernotasi (N) merupakan satuan
konsentrasi yang sudah memperhitungkan kation atau anion yang dikandung sebuah
larutan. Normalitas didefinisikan banyaknya zat dalam gram ekivalen dalam satu
liter larutan. Secara sederhana gram ekivalen adalah jumlah gram zat untuk
mendapat satu muatan.
Sebagai contoh: 1 mol H2SO4 dalam 1 liter larutan, H = 1, S =
32 dan O = 16, kita dapat tentukan gram ekivalennya. Dalam hal ini kita telah mengenal konsep ionisasi. 1 mol H2SO4
= 98 gram. (Ingat konsep mol).
Untuk mendapatkan larutan 1 N, maka zat yang dibutuhkan hanya
49 gram H2SO4 dilarutkan kedalam 1 Liter air,
karena dengan 49 gram atau 0.5 molar sudah dihasilkan satu muatan dari zat-zat
yang terionisasi.
6. Contoh soal : NaOH 1 M Setara
dengan NaOH 1 N karena tiap 1 mol NaOH terdisosiasi menjadi 1 grek NaOH dalam
air.
J.
Kesimpulan
1.
Untuk membuat 100
ml larutan alkohol 50% dari alkohol 96% yaitu dengan melakukan perhitungan
terlebih dahulu dari rumus pengenceran. Setelah diketahui jumlah alkohol 96% yang
dibutuhkan, maka jumlah alkohol 96% yang dibutuhkan akan ditambah dengan
aquades hingga mencapai 100 ml.
2.
Alat dan bahan yang
diperlukan dalam pembuatan alkohol 50% yaitu alkohol 96% sebanyak 52, 08 ml,
aquades sebanyak 47,92 ml, pipet ukur, gelas ukur, dan botol penyimpan.
3.
Proses pembuatan
100 ml alkohol 50% yaitu dengan melakukan perhitungan untuk menentukan jumlah
alkohol 96% yang dibutuhkan dan jumlah aquades yang ditambahkan. Setelah
dilakukan perhitungan, didapat jumlah alkohol 96% sebanyak 52,08 ml dan aqudes
sebanyak 47,92 ml. Pertama-tama masukkan terlebih dahulu 52,08 ml larutan
alkohol 96% ke dalam gelas ukur lalu tambahkan aquades hingga 100 ml. Masukkan
larutan hasil pengenceran ke dalam botol penyimpan.
DAFTAR PUSTAKA
Syukri.
(1999). Kimia Dasar 2. Bandung: Institut Teknologi Bandung
Supriatno, B. dkk. (2000). Teknik Laboratorium. Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia
Assalamualikum mba. Mau tanya...
BalasHapusSy mau bikin larutan coating lensa...yg diperlukan 15ml denatured alkohol dicampur air 100ml,
Kalo sy pake 15ml alkohol 70% kira2 berapa ml campuran air nya mba...
Disini ngak ada yg jual alkohol debatured mba.makasih mba ya
Jawabane ke email mva ya swon.
budi.bppn@gmail.com
SUKSES4D - BANDAR TOGEL ONLINE TERPERCAYA.
BalasHapusBermain TOGEL ONLINE di Sukses 4D ,memberikan pengalaman berbeda kepada para pecinta TOGEL di seluruh NUSANTARA !
8 Pasaran Internasional setiap harinya,dengan dukungan transaksi Bank Lokal , membuat SUKSES 4D, sebagai salah satu Situs Togel Online pilihan Togeler di Indonesia.
Minimal Deposit & Withdraw Rp 20.000
Pemasangan angka minimal Rp 1000
Pemasangan Colok Minimal Rp 10,000
Dapatkan Promo khusus member baru ,dengan bonus Credit Rp 10.000 , setelah berhasil melakukan deposit Rp 50.000.
Mari Bergabung di SUKSES 4D dan wujudkan mimpimu menjadi JUTAWAN bersama kami !
Informasi lengkap mengenai cara bermain,registrasi hingga pertanyaan lainnya, hubungi Costumer Service kami yang ramah dan Profesional di :
- BBM 1 : 2B4BABF8
- BBM 2 : 7B59A173
- Instagram : sukses4d
- Facebook : Sukses4d
- YM : sukses4d@yahoo.com
- No.Tlp : +85586987107
- whatsaapp : +85586987107
Salam SUKSES 4D !
togel online
Kak kalau Uji Kinerja di Laboratorium matkul Teklab itu kira2 susah ga?
BalasHapus