UJI ANALISIS KUANTITATIF
. Dasar Teori
Karbohidrat adalah senyawa organik yang mengandung karbon, hydrogen dan
oksigen. Karbohidrat terbentuk secara alami dengan fotosintesis di tanaman, dan
terdiri dari pati, gula dan selulosa, serta diklasifikasikan ke dalam tiga
kelompok yaitu monosakarida, disakarida dan polisakarida. Karbohidrat adalah
sumber energy tubuh yang paling penting (Brooker,2008).
Karbohidrat tersebar luas dalam
tumbuhan dan hewan. Senyawa ini memiliki peran structural dan metabolik yang
penting. Pada tumbuhan, glukosa disintesis dari karbon dioksida dan air melalui
fotosintesis dan disimpan sebagai pati (kanji,starch) atau digunakan untuk
menyintesis selulosa dinding sel tumbuhan (Murray,2009).
Glukosa adalah karbohidrat terpenting.
Kebanyakan karbohidrat dalam makanan diserap ke dalam aliran darah sebagai
glukosa, dan gula lain diubah menjadi glukosa di hati. Glukosa adalah bahan
bakar metabolik utama pada Mamalia (kecuali pemamah biak) dan bahan bakar
universal bagi janin (Murray,2009).
Analisis kuantitatif adalah
penetapan berapa banyak jumlah suatu zat dalam sampel. Analisis kuantitatif
merupakan analisis kimia yang mencari kabar kandungan komponen yang terdapat
dalam suatu sampel. Analisis kuantitatif digunakan untuk menentukan kelimpahan
absolutif atau relatif yang sering dinyatakan sebagai konsentrasi dari beberapa
zat tertentu yang hadir dalam sampel. Zat yang telah ditetapkan tersebut
disebut konstituen atau analit. Analisis kuantitatif berkaitan dengan penetapan
banyaknya suatu zat tertentu yang terkandung dalam suatu sampel
(Underwood,2003).
Klorofil adalah pigmen hijau
fotosintesis yang terdapat yang terdapat dalam tanaman. Fungsi klorofil pada
tanaman ialah menyerap energi dari sinar matahari untuk digunakan dalam proses
fotosintesis yaitu suatu proses biokimia dimana tanaman mensintesis karbohidrat
(gula menjadi pati), dari gas karbondioksida dan air dengan bantuan sinar
matahari (Underwood,2003).
Klorofil merupakan pigmen, karena
menyerap cahaya, yakni radiasi elektromagnetik pada spektrum kasat mata.
Senyawa putih mengandung semua warna spektrum kasat mata dari merah sampai
violet. Tetapi seluruh panjang gelombang unsurnya tidak diserap baik secara
merata oleh klorofil. Klorofil ada 2 macam yaitu klorofil a dan klorofil b yang
terdiri dari molekul polfirin, hemoglobin, myoglobin, dan enzim sitokrom (Underwood,2003).
Penentuan kadar klorofil dalam
jaringan tanaman dilakukan dengan cara mengekstrak pigmen klorofil dengan
aseton atau methanol kemudian hasil ekstrak yang telah diamati disentrifugasi
lalu diabsorbansi menggunakan spektrofotometer dan pengukuran menggunakan
spektrofotometer ini, metoda yang digunakan sering disebut dengan
spektrofotometri (Murray,2009).
B. Hasil Praktikum
1. UJI GLUKOSA
a. Tujuan
Untuk
mengetahui kadar glukosa pada beberapa jenis buah-buahan.
b. Prinsip
Pengukuran
kadar glukosa dengan menggunakan reftaktometer.
c. Langkah Kerja
1. Memasukan
sari buah ke dalam tabung sentrifuge dan disentrifuge dengan kecepatan 600 rpm
selama 5-10 menit.
2. mengambil
bagian supernatnat (cairan di lapisan atas/bening) menggunakan pipet tetes.
3. Melakukan
kalibrasi pada refaktometer dengan meneteskan aquadest yang bersuhu 20 ͦC
4. Mengukur
kadar sari buah-buah dan mencatat.
d. Hasil
Pengamatan
Tabel 1. Kadar Glukosa pada beberapa buah-buahan
No.
|
Buah
|
Kadar Glukosa
|
1
|
Nanas
|
6 % per 100 gram
|
2
|
Melon
|
3 % per 100 gram
|
3
|
Semangka
|
7 % per 100 gram
|
4
|
Tomat
|
4 % per 100 gram
|
5
|
Mangga
|
7 % per 100 gram
|
6
|
Jeruk
|
9 % per 100 gram
|
7
|
Anggur
|
18 % per 100 gram
|
e.
Pembahasan
Kadar glukosa
dalam sari buah–buahan dapat kita ketahui dengan menggunakan refraktometer.
Bila angka skala (%) pada refraktometer menunjukkan angka yang besar maka kadar
glukosa dalam sari buah–buahan tersebut tinggi. Sedangkan bila angka skala (%)
pada refraktometer menunjukkan angka kecil maka kadar glukosa dalam sari
buah–buahan tersebut rendah. Hasil percobaan menunjukkan kadar glukosa paling
tinggi yaitu pada ekstrak nanas yaitu 18 % per 100 gram dan kadar glukosa
paling rendah dari 7 sample adalah ekstrak melon yaitu 3 % per 100 gram saja.
Kadar
glukosa yang tinggi ini dapat di ketahui dengan merasakan ekstrak buah
tersebut. Ekstrak buah yang memiliki kadar glukosa tinggi akan terasa lebih
manis dibandingkan dengan ekstrak buah yang memiliki kadar glukosa yang rendah.
Hal ini dijelaskan berdasarkan analisis kualitatif yang memiliki perbandingan
secara rasa. Untuk mendapatkan hasil yang pasti atau berupa jumlah kadar
glukosa, digunakan alat refraktometer. Angka yang diperoleh merupakan hasil
dari alat yang lebih objektif dibandingkan dengan analisis rasa yang
menghasilkan data yang subjektif.
Refraktometer
digunakan untuk mengukur kadar atau konsentrasi bahan terlarut termasuk
glukosa. Alat ini memanfaatkan refraksi cahaya yaitu jika sampel berupa larutan
dengan konsentrasi rendah, maka sudut refraksi akan lebar dikarenakan perbedaan
refraksi dari prisma dan sampel besar. Maka pada papan skala sinar akan jatuh
pada skala rendah. Hal ini dapat menjadi dasar, bahwa ekstrak nanas memiliki
konsetrasi larutan yang tinggi sedangkan ekstrak tomat memiliki konsentrasi
larutan yang rendah.
f. Gambar Hasil Pengamatan--
g.
Kesimpulan
Buah
yang memiliki kadar Glokosa dari
yang paling tinggi adalah buah : Anggur, Jeruk, Mangga,
Semangka, Nanas, Tomat dan Melon.
2. UJI KLOROFIL
a. Tujuan
Untuk
melihat kadar klorofil pada daun dengan menggunakan alat spektofotometer.
b. Prinsip
Dalam
kegiatan ini ada 2 analis kuantitatif yang harus dilakukan yaitu pengukuran
kadar klorofil dengan menggunakan spektofotometer.
c.
Alat dan Bahan
Alat :
1. Mortil
dan pestel
2. Spektofotometer
3. Refaktometer
4. Pipet
tetes
5. Sentrifuge
6. Kertas
tissue
7. Labu
ukur 100 ml
8. Corong
Bahan
:
1. Daun
selada
2. Alkohol
95 %
3. Akuadest
d. Cara Kerja
1. Ambil
daun selada yang masih segar,kemudian timbang berat selada tersebut sampai 1
gram lalu dirajang kecil-kecil
2. Daun
yang sudah dirajang dimasukan ke dalam mortal dan diberi alcohol 95% sedikit
demi sedikit, kemudian digerus dengan menggunakan pestil sampai seluruh
klorofil terlarut
3. Usahakan
semua pigmen klorofil keluar dari daun. Hal ini terlihat dari ampasnya yang
berwarna putih
4. Kemudian
larutan dimasukan ke dalam tabung centrifuge dan centrifuge dengan kecepatan
600 rpm selama 5 menit
5. Filtrat
dipindahkan ke dalam labu ukur berukuran 100 ml
6. Tentukan
panjang gelembang spektometer 665 nm untuk klorofil a dan 649 nm klorofil b
7. Masukan
filtrate ke dalam kuvet dan ukur absorbansi atau “optikal density”
e. Hasil Pengamatan
Tabel 2. Uji Kadar Klorofil dengan
menggunakan spektofotometer
No
|
Daun
|
Kadar Klorofil A
|
Kadar
Klorofil B
|
1.
|
Bayam
|
0,24
|
0,29
|
2.
|
Kangkung
|
0,36
|
0,41
|
3.
|
Singkong
|
0,47
|
0,53
|
4.
|
Pepaya
|
0,26
|
0,31
|
5.
|
Puring
|
0,08
|
0.09
|
6.
|
Kol
|
0
|
0
|
7.
|
Selada
|
0,05
|
0,065
|
g. Kesimpulan
- Kadar
Klorofil A tertinggi hingga terendah yaitu singkong, kangkung, papaya, bayam,
puring, selada, kol
- Kadar
Klorofil B tertinggi hingga terendah yaitu singkong, kangkung, papaya,bayam,
puring, selada,kol.
Daftar Pustaka
Brooker, Chris. (2008). Ensiklopedia Keperawatan. Jakarta : EGC
Murray, Robert K dkk. (2009). Biokimia Harper. Jakarta : EGC
Underwood.
(2003). Analisis Kimia Kuantitatif Edisi
Enam. Jakarta : Gelora Aksara Pratama
#BIOLOGI #MAHASISWA BIOLOGI #MAHASISWIBIOLOGI #TUGASBIOLOGI #BILOGYTASK #LOVEBIOLOGI #ARTIKELBIOLOGI #ARTIKELMAKHLUKHIDUP
#TUGASPRAKTIKUMBIOLOGI #TUGASPRAKTIKUM #PRAKTIKUM #UJIANALISISKUANTITATIF
#BIOLOGI #MAHASISWA BIOLOGI #MAHASISWIBIOLOGI #TUGASBIOLOGI #BILOGYTASK #LOVEBIOLOGI #ARTIKELBIOLOGI #ARTIKELMAKHLUKHIDUP
#TUGASPRAKTIKUMBIOLOGI #TUGASPRAKTIKUM #PRAKTIKUM #UJIANALISISKUANTITATIF
Komentar
Posting Komentar