Pembahasan Praktikum Annelida
Berdasarkan hasil praktikum, species yang
diamati terdiri dari 10 jenis,
diantaranya:
1.
Lumbricus
terrestris
a. Pengamatan
morfologi
Lumbricus
memiliki tubuh yang bulat memanjang, simetri tubuhnya bilateral, kepalanya
tidak begitu jelas, mulut terletak pada bagian anterior dan anus terletak pada
bagian posterior, warna pada bagian dorsal lebih gelap dibandingkan dengan
bagian ventral, segmen tubuhnya lebih dari 100 buah yang masing-masing dengan 4
pasang rambut. Pada bagian ujung depan (anterior) ada sesuatu bagian / tojolan
daging yang disebut prostomium, prostomium ini biasanya keluar masuk mulut
Lumbricus ini, sementara yang membatasi bagian ventral mulut disebut
peristomium dan merupakan segmen pertama. Clitellum terletak pada segmen ke
32-37 dan terlihat jelas pada bagian dorsal dan ventral nya. Pada setiap segmen
terdapat 4 pasang setae kecuali segmen pertaman dan terakhir. Dan terdapat
genital pore di dekat klitellum dan anus pada bagian posterior (Kastawi, 2005).
b. Pengamatan
anatomi
Menurut Kastawi (2005) Dinding
tubuh Lumbricus terrestris ini
terdiri dari kutikula, epidermis, otot melingkar, dan otot memanjang,
rongga tubuh (selom) sudah berkembang dari pada phylum nematelminthes, pada Lumbricus ini rongga tubuhnya sudah
schizocoelom. Bagian selom memisahkan dinding tubuh dengan intestin, antara
segmen yang satu dengan segmen yang lain dipisahkan oleh sekat pemisah
vertikal, selaput yang membatasi dinding tubuh sebelah dalam disebut
peritonium. Di sebelah
dorsal saluran pencernaan terdapat aorta dorsalis, sedangkan pada bagian
ventral terdapat aorta ventralis. Untuk saluran pencernaan yaitu intestine
merupakan lanjutan ke ujung dari ventrikulus. Dinding intestine bagian dorsal
melekuk kedalam lumen intestine dan bagian ujung lekukan ini membesar sehingga
terjadilah bangunan sebagai kantong. Sistem saraf pada cacing tanah terletak
disebelah dorsal pharynx didalam segmen yang ke-3 dan terdiri atas Ganglion
cerebrale, yang terdiri atas 2 kelompok sel saraf dengam comissura. Berkas
saraf ventralis dengan cabang-cabangnya, ganglion celebrale terletak disebelah
dorsal pharynx, didalam segmen ke-3. Dari kelompok sel-sel tersebut terdapat :
(a) saraf-saraf yang menginnervasi daerah mulut dan berpangkal pada ujung
anterior tiap kelompok sel-sel tersebut, (b) cabang saraf yang menuju ke
ventral dan
melingkari pharynx, saraf ini disebut comissura circum phangeale yang
berhubungan dengan berkas saraf ventralis.
2.
Hirudo
medicinalis
a. Pengamatan
morfologi
Hirudo medicinalis banyak
didapatkan di rawa-rawa. Tubuhnya berbuku-buku, pipih, namun jika terisi darah
ukurannya membesar menjadi bulat gilik. Warna hitam kecoklatan. Memiliki dua
alat hisap satu di bagian anterior dan satu di bagian posterior. Perbedaanya
yaitu jika alat hisap pada anterior untuk menghisap sementara pada bagian
posterior untuk menempel. Mulut terletak di anterior dan anus terletak dibagian
posterior yang dikelilingi oleh sucker posterior (Syamsuri, 2004).
3.
Nereis
virens
a. Pengamatan
morfologi
Hidup
di perairan estuari maupun laut lepas. Secara morfologi pada bagian kepala
memiliki tentakel serta somite yang merupakan ruas tubuh yang sama besar dan
sepasang parapodia disepanjang bagian lateral tubuhnya. Tampak pula terlihat
setae yang melekat pada parapodianya. Tidak terlihat klitellum di sepanjang
tubuhnya (Intan, 2012).
4.
Sipunculus
sp.
a. Pengamatan
morfologi
Hewan
ini termasuk kedalam filum Annelida karena tubuhnya yang beruas-ruas (somite)
walaupun memiliki pola seperti jaring. Memiliki mulut pada bagian 1/3 anterior
nya. Namun belum diketahui jika hewan ini memiliki sucker seperti pada kelas
hirudinea (Intan, 2012).
5.
Megascolides
sp.
a. Pengamatan
morfologi
Termasuk
kedalam kelas oligochaeta karena memiliki setae disepanjang tubuhnya serta
klitellum yang terlihat jelas. Ukuran nya sangat besar dan panjang. Serta hewan
ini tidak memiliki alah hisap (sucker) (Yholandre, 2012).
6.
Haemadipsa
sp.
a. Pengamatan
morfologi
Tidak
mempunyai parapodia dan setae, mempunyai alat penghisap (sucker) di bagian
anterior maupun posterior. Tubuhnya pipih. Metamerisme sudah sangat tereduksi:
segmen-segmen ujung anterior (biasanya kecil) dan posterior (lebih besar)
termodifikasi manjadi alat penghisap yang digunakan untuk menempel dan
bergerak. Jumlah segmen tetap, yaitu 34, walau lapisan cincin sekunder di
luarnya (annuli) menyamarkan segmentasi primer tersebut. Clitellum dibentuk
segmen-segmen 9, 10 atau11 (Yholandre, 2012).
7.
Arenicola
cristata
a. Pengamatan
morfologi
Hewan
ini termasuk kedalam kelas polychaeta karena memiliki parapodia walaupun tak
memiliki seta pada setiap pasangan parapodia pada bagian lateral tubuhnya.
Memiliki warna kecoklatan dan tidak memiliki klitellum (Glori, 2013).
8.
Megascolex
sp.
a. Pengamatan
morfologi
Megascolex memiliki bentuk belateral simetris, selnya
terdiri dari 3 lapisan (tripoblastik), tubuhnya bulat memanjang dan
bersegmen.kepalanya tidak begitu jelas, mulut dibagian ujung anterior sementara
anus dibagian ujung yang berlawanan (posterior), dikepala terdapat prostomium
(bagian pada mulut) yang dapat keluar masuk bagian mulut. Setiap ruas kecuali
ruas yang terakhir memiliki 4 pasang setae. Faringnya tidak dapat dikeluarkan,
jumlah ruas biasanya tidak lebih dari 200 (Susilowarno,
2007).
9.
Nereis
sp.
a. Pengamatan
morfologi
Nereis sp. pada
bagian kepala memiliki tentakel serta somite yang merupakan ruas tubuh yang
sama besar dan sepasang parapodia disepanjang bagian lateral tubuhnya. Tampak
pula terlihat setae yang melekat pada parapodianya (Intan, 2012).
10.
Pheretrima
sp.
a. Pengamatan
anatomi
Memiliki
sistem pencernaan yang lengkap mulai dari rongga
mulut terletak pada ruas 1 sampai dengan 3, pharinx terletak pada ruas ke 4 sampai dengan 6, oesophagus pada ruas ke 6 sampai dengan
14, crop (proventriculus) terdapat
pada ruas 15 sampai dengan 16, gizzard (ventriculus)
berdinding tebal terletak pada ruas 17 sampai dengan 18, intestinum terletak pada ruas-ruas 19 dan berakhir pada anusyang
terdapat disegmen terakhir. Makanannya adalah sisa dedaunan. yang dikeluarkan
oleh getah pencernaan secara ekstrasel. Cacing tanah dapat mencerna senyawa
organik tersebut menjadi molekul yang sederhana yang dapat diserap oleh
tubuhnya. Sisa pencernaan makanan dikeluarkan melalui anus (Yholandre, 2012).
Sistem
reproduksi yang dimiliki seperti testes: ductus spermaticus atau vasadeferentia
masing-masing ada dua pasang sedang vesikula seminalisnya ada 3 pasang (Kastawi, 2005).
DAFTAR
PUSTAKA
Susilowarno,
R.G. (2007). Biologi untuk SMA/MA classis X. Jakarta: Grasindo.
Syamsuri, I. (2004). Biologi untuk SMA. Malang: Erlangga
Kastawi, Yusuf. (2005). Zoologi Invertebrata. Malang : UM Press
Intan,
Ulfa. (2012). Laporan Praktikum Zoologi
Invertebrata. [Online].
Tersedia
di: http://intanulfa.blogspot.com/2012/06/laporan-praktikum-zoologi-invertebrata.html.
Diakses pada tanggal 09 April 2014.
Yholandre.
(2012). Annelida. [Online]. Tersedia di: http://yholandre3ssmartboy.blogspot.com/2012/10/zoology-invertebrate-filum-annelida.html.
Diakses pada tanggal 09 April 2014.
Glori.
(2013). . [Online]. Tersedia
di: http://glorimerkristivita.blogspot.com/2013/04/laporan-praktikum-annelida.html.
Diakses pada tanggal 09 April 2014.
Komentar
Posting Komentar