Pembahasan Mollusca (Gastropoda)
G. Pembahasan
1. Gastropoda
Berdasarkan
hasil praktikum, species yang diamati terdiri dari 15 jenis, diantaranya:
a.
Achatina
sp.
1) Pengamatan
Morfologi
Tubuh
Achatina sp. terdiri atas kepala,
leher, kaki dan masa jerohan. Pada kepalanya
memiliki dua tentakel dan berpasangan
dengan ukuran yang pendek dan berada di anterior yang memiliki saraf pembau
serta sepasang kedua yang berukuran lebih panjang memiliki mata. Letak mulut
pada Achatina sp. berada di bagian
anterior kepala, di ventral tentakel. Tepat dibawah mulut terdapat lubang yang
berhubungan dengan kelenjar mukosa kaki (pedal). Kaki lebar dan pipih dan terdiri atas otot. Kaki merupakan organ
yang berfungsi untuk bergerak (lokomosi) dan mengandung selaput mukosa yang
menghasilkan lendir untuk membantu selama bergerak. Kaki dan kepala dapat
ditarik kedalam cangkang (Kastawi, 2005).
Kaki
bagian depan pada Achantina sp.
memiliki kelenjar untuk menghasilkan lendir guna mempermudah gerakan (Syamsuri,
2004).
2) Pengamatan
Anatomi
Alat
pencernaan makanan terdiri dari mulut, masa bukal, esofagus, kelenjar ludah,
tembolok, lambung, kelenjar pencernaan, usus, rektum, dan anus. Pada bagian
mulut terdapat radula untuk “memarut”
tumbuhan. Selanjutnya terdapat esofagus, kemudian lambung (ventrikulus), usus
(intestinum), yang berbelok ke depan lagi dan berakhir sebagai anus yang
terletak di mantel berdekatan dengan kepalanya. Selain itu di dekat lambung
terdapat hati yang berwarna kecoklatan. Hati melingkar-lingkar mengikuti
belitan cangkok (Syamsuri, 2004).
Sel
telur dan spermatozoa dihasilkan oleh satu organ yang disebut ovotestes karna
hewan ini bersifat hemafrodit. Spermatozoa dihasilkan oleh ovotestis keluar
menuju ke saluran hermafroditikus kemudian ke saluran sperma untuk selanjutnya
menuju vas deferen. Untuk pemindahan spermatozoa ke dalam vagina individu lain dibantu oleh penis. Telur juga berasal
dari ovotestis, keluar menuju saluran hermafroditikus selanjutnya akan
dibungkus oleh albumin dari kelenjar albumin. Kemudian telur akan bergerak
melunncur ke saluran oviduk lalu masuk ke vagina (Kastawi, 2005).
Jantung
terletak di dalam ruang perikardium dan terdiri atas atrium dan ventrikel
berotot yang akan memompa darah ke seluruh tubuh dengan pulsasi yang berirama.
Alat eksresi terdiri atas ginjal, terletak dekat jantung. Ureter yang merupakan
saluran dari ginjal yang terletak di sisi sepanjang rektum dan bermuara dekat
anus (Kastawi, 2005).
3) Jawaban
pertanyaan (kang Zamzam) “Pada saat kapan ketika bekicot lebih menunjukkan
karakter betina/jantan dan akan seperti apa?”
Menurut
Syamsuri (2004) pembuahan (fertilisasi) terjadi di dalam tubuh betina. Walaupun
termasuk hewan hermafrodit namun ada juga yang berfungsi sebagai betina jika
menghasilkan ovum, dan berfungsi sebagai jantan jika menghasilkan sperma.
Setelah terjadi fertilisasi, hewan betina megeluarkan telur yang sudah dibuahi.
b.
Babylonia
spirata
1) Pengamatan
Morfologi
Tubuh keong macan terdiri atas empat
bagian utama, yaitu kepala, kaki, isi perut dan mantel. Pada kepala terdapat 2
mata, 2 tentakel, sebuah mulut dan sebuah siphon.
Mantel merupakan arsitek pembentuk struktur cangkang dan pola warnanya Kepala
keong macan memiliki radula. Kaki keong macan berukuran besar dan berbentuk
pipih, berfungsi untuk menyerap dan melekat. Keong macan mengalami torsi, yaitu
peristiwa dimana cangkang serta tubuh di belakang kepala memutar 180o
berlawan dengan arah jarum jam. Tubuh di belakang kepala terdiri atas visceral,
mantel dan rongga mantel. Peristiwa ini dimulai pada waktu stadia veligar
sampai kepala dan kaki kembali lagi pada posisi semula.
Bagian cangkang keong macan yang
tertua adalah apex. Letak apex berada dipuncak, berbentuk kerucut dan berjumlah
satu buah. Sumbu kerucut disebut dengan columella.
Gelung terbesar disebut body whorl
dan gelung-gelung di atasnya disebut spire.
Diantara bibir dalam dan gelung besar terdapat umbilicus berupa celah sempit
dan dalam (Kartajaya, 2011).
c.
Conus
sp.
1) Pengamatan
Morfologi
Conus
umumnya memiliki cangkang yang ditutupi oleh lapisan berupa jaringan tipis
disebut periostracum. Conus memiliki berbagai macam pola cangkang dan
warna yang menarik. Determinasi Conus umumnya didasarkan pada morfologi
dan warna pada cangkangnya. Namun penggunaan karakteristik cangkang ini kadang
memiliki beberapa kesulitan apabila berhubungan dengan wilayah dimana Conus
itu ada, selain itu sering terdapat variasi intra-spesies diantara Conus
yang ada. Proses identifikasi spesies dan kebiasaan pakannya juga dilakukan
dengan studi molekuler untuk mengetahui sistematik dan evolusi dari jenis Conus
yang ada. Identifikasi Conus dan kebanyakan gastropoda dapat pula
dilakukan dengan mengamati organ yang disebut radula. Bentuk dan
struktur dari radula seringkali unik pada tiap-tiap spesies dan struktur ini
umum digunakan sebagai sumber data dalam pengamatan mengenai sistematik moluska.
Kaki terletak di sepanjang ventral tubuhnya dan berlendir seperti pada
gastropoda umumnya. (Masrur, 2011)
d.
Cypraea
sp.
1) Pengamatan
Morfologi
Morfologi Cypraea sama seperti
anggota tubuh Gastropoda lainnya, yaitu empat bagian utama yaitu kepala, kaki,
isi perut dan mantel. Kepala terdapat dua mata, dua tentakel, sebuah mulut dan
sebuah siphon. Mantel merupakan pembentuk struktur cangkang termasuk corak dan
warnanya. Cangkang sebagian besar terbuat dari kalsium karbonat dan sisanya
terdiri dari fosfat, bahan organik, conchiolin dan air. Cangkang gastropoda
secara umu berbentuk spiral dan bulat. Struktur cangkang yang berbentuk agak
kasar dibagian luar dinamakan lapisan prismatik. Sel-sel mantel lainnya
mengolah matrik organik dari protein conchiolin yang bila direkatkan dengan
kristal kalsium di sebelah dalam cangkang akan membentuk suatu lapisan nakre
atau lapisan mutiara.
Pada Genus Cypreaea, cangkang bagian luarnya yang mengkilap dikarenakan mantelnya yang keluar ke atas permukaan cangkang dan menyelimutinya dari dua arah, yaitu dari sisi kiri dan kanan. Mantel Cypraea memiliki tonjolan-tonjolan di seluruh permukaannya yang membuatnya mirip seperti spons. Jika lapisan mantel ini disentuh, Cypraea akan menarik diri dan menyembunyikan tubuh lunaknya di dalam cangkang. Hal ini merupakan salah satu fungsi berupa proses kamuflase dan merupakan salah satu pertahanan diri dari predator (Aidi, 2011).
Pada Genus Cypreaea, cangkang bagian luarnya yang mengkilap dikarenakan mantelnya yang keluar ke atas permukaan cangkang dan menyelimutinya dari dua arah, yaitu dari sisi kiri dan kanan. Mantel Cypraea memiliki tonjolan-tonjolan di seluruh permukaannya yang membuatnya mirip seperti spons. Jika lapisan mantel ini disentuh, Cypraea akan menarik diri dan menyembunyikan tubuh lunaknya di dalam cangkang. Hal ini merupakan salah satu fungsi berupa proses kamuflase dan merupakan salah satu pertahanan diri dari predator (Aidi, 2011).
e.
Dentalium
sp.
1) Pengamatan
Morfologi
Mereka
berukuran kecil, hidup dalam pasir atau lumpur, terpendam di bawah permukaan dan umumnya
disebut keong gigi. Mereka sering terdampar di pantai. Bentuk cangkangnya
seperti gigi ular yang tipis dan panjang. Cangkangnya sering meruncing dari
ujung depan ke ujung belakang, karenanya disebut cangkang gading (tusk shell). Cangkangnya agak melengkung dan bagian dalamnya berongga. Kedua ujungnya terbuka, yang satu lebih
besar dari pada yang lainnya. Hewan ini primitif dan tidak mempunyai
jantung, insang, mata atau tentakel. Tetapi punya cangkang, radula dan mantel untuk pembentukan cangkang.. Tubuh
ramping, memanjang dorsoventral, diselubungi oleh mantel. Panjang tubuhnya
biasanya 2,5-5 cm. Ada yang hanya 4 mm, tapi ada pula yang panjangnya 25
cm. Memiliki cangkang. Cangkangnya
terbuka pada kedua ujungnya, berbentuk silinder, dan biasanya berwarna
putih/kekuningan. Dekat mulut terdapat tentakel kontraktif bersilia disebut
captula dengan ujung yang menjulur, yaitu alat peraba. Fungsinya untuk
menangkap mikroflora dan mikrofauna, Kaki muncul dari ujung cangkang yang
besar, berfungsi untuk menggali di pasir (Kasjian, 2009).
f.
Crucibulum
sp.
1) Pengamatan
Morfologi
Hewan
ini terkenal dengan sebutan “Cup and Saucer snails” karena cangkok siput ini
memiliki bentuk seperti piala. Putaran cangkok nya bisa ada yang ke kanan atau
ke kiri dengan warna cangkok ada yang kekuning-kuningan ataupun sedikit
kecoklat-coklatan. Alat respirasi dengan menggunakan rongga mantel nya yang
terdapat pada bagian tubuhnya. Memiliki alat untuk bergerak dengan perut nya
(Gastro) yang memiliki kelenjar berlendir untuk berjalan.
g.
Oliva
Carneola
1) Pengamatan
Morfologi
Memiliki
cangkok berbentuk silinder dengan garis melengkung, berwarna kekuningan, dan
ditutupi dengan tanda keunguan atau coklat, yang sering menyatu. Ini
kadang-kadang (tidak selalu), hanya berwarna kekuningan polos atau ruang
seluruhnya dan hampir tanpa tanda-tanda. Margin sutural tubuh whorl ditandai
dengan bintik-bintik atau garis-garis pendek warna cokelat dan lebih gelap, yang
juga terlihat pada whorls yang selalu meliputi puncak menara pada tubuh Oliva. Memiliki columella dengan kalus
putih dan diketahui memiliki bantalan sekitar 15-18 lirae melintang. Ini terlihat
lebih jelas dalam beberapa bagian tubuh yang lain , dan empat dari mereka yang memilikinya
pada ujung ulir tersebut, paling atas membentuk margin kalus, yang hampir putih
atau agak berwarna pucat dengan anterior berwarna kemerahan serta memiliki
panjang 21 dm atau bahkan 10 mm (Brigman, 1909).
h.
Telescopium
sp.
1) Pengamatan
Morfologi
Cangkang hewan ini berbentuk
kerucut, panjang, ramping dan agak mendatar pada bagian dasarnya. Warna
cangkang coklat keruh, coklat keunguan dan coklat kehitaman, lapisan luar
cangkang dilengkapi dengan garis-garis spiral yang sangat rapat dan mempunyai
jalur-jalur yang melengkung ke dalam. Panjang cangkang berkisar antara 7.5-11
cm .Ukuran panjang cangkang yang ditemukan di daerah hutan manggrove mencapai
9,3 cm dan pada tambak ikan hanya berukuran 8,8 cm. Perbedaan ukuran yang di
temukan pada tiap-tiap habitat di sebabkan karena ketersediaan pakan di daerah
hutan manggrove lebih baik dari pada di tambak-tambak ikan, juga karena faktor
lingkungan. (Rahman, 2011).
i.
Turritela
sp.
1) Pengamatan
Morfologi
Turritella
sp. memperlihatkan bentuk tubuh turreted (meninggi) dan menyudut pada
kamarnya (Budi, 2011). Turritella
adalah siput laut berukuran sedang dan memiliki operculum, yang termasuk ke
dalam Gastropoda laut dan termasuk kedalam family turritellidae. Spesies ini
memiliki cangkang dengan alur melingkar, dimana secara keseluruhan pada
dasarnya memiliki bentuk dari suatu kerucut yang memanjang. Turritella berasal
dari bahasa latin yang berarti turritus “yang mempunyai menara” atau
“menjulang” dengan akhiran dimunitive-ella. Sama
seperti gastropoda pada umumnya menggunakan kaki dengan perutnya dan terdapat
kelenjar berlendir untuk memudahkan ia berjalan (Fegaira, 2012).
j.
Strombus
urceus
1) Pengamatan
Morfologi
Berdasarkan
pengamatan kelompok, siput ini memiliki bentuk cangkang yang unik dengan arah
lingkar ke kanan. Memiliki tonjolan pada apeks cangkangnya dengan warna lebih
terang dibanding bagian cangkok yang lain. Siput ini hidup dilaut dengan ukuran
bermacam-macam dan biasanya digunakan sebagai hiasan apabila ditemukan tanpa
tubuh lendir nya. Rongga mantel digunakan untuk melakukan respirasi.
k.
Tonna
variegate
1) Pengamatan
Morfologi
Berdasarkan
pengamatan kelompok yang kami lakukan siput ini dikenal dengan siput laut besar
karena memiliki ukuran yang cukup besar dengan bentuk cangkok yang berbeda dari
gastropoda pada umumnya karena memiliki bentuk seperti sirip pada ikan pada
salah satu bagian cangkok nya. Dengan karangan yang tidak sama besar dan
memiliki kelenjar lendir untuk bergerak pada kaki nya.
l.
Vaginula
sp.
1) Pengamatan
Morfologi
Hewan
ini merupakan salah satu gastropoda yang tidak memiliki cangkang/cangkok pada
bagian dorsal tubuhnya. Karena itu hewan ini disebut sebagai siput telanjang.
Struktur tubuhnya sama seperti pada gastropoda umumnya yaitu memiliki tubuh
yang berlendir dengan mulut terletak di anterior dan kaki merupakan bagian yang
menonjol pada tubuhnya dengan memiliki kelenjar berlendir untuk memudahkan
pergerakan.
m.
Thais
sp.
1) Pengamatan
Morfologi
Hewan
ini memiliki tonjolan kecil yang melingkar sampai apeks pada cangkang nya
dengan warna merah kecoklatan. Terdapat pula bintik-bintik putih pada cangkang
dengan kaki dibagian ventral tubuhnya. Memiliki aperture dengan warna yang
lebih terang dibandingkan dengan warna cangkang nya. Memiliki arah lingkar ke
kanan.
n.
Bursa
rubeta
1) Pengamatan
Morfologi
Bentuk
cangkang pada hewan ini seperti terompet namun lebih kecil. Dengan
tonjolan-tonjolan yang berwarna kemerahan yang mengelilingi sepanjang lingkar
cangkang nya. Tonjolan ini terlihat memiliki ukuran yang berbeda-beda sampai
pada apeks nya. Memiliki kaki seperti pada gastropoda umumnya yaitu pada bagian
ventral tubuhnya terdapat tonjolan yang memiliki kelenjar lendir untuk
memudahkan dalam pergerakan. Arah lingkar cangkang nya ke arah kiri. Dengan
warna aperture cangkang nya berwarna kehitaman dan terlihat lebih gelap
dibanding warna karangannya.
DAFTAR
PUSTAKA
Bridgman, F. G.
(1909). Description of a new
species of Oliva from the Andaman Islands. London : Proceedings
of the Malacological Society of London
Kastawi, Yusuf. (2005). Zoologi Invertebrata. Malang : UM Press
Romimohtarto Kasijan, Juwan Sri. (2009).
Biologi Laut : Ilmu Pengetahuan Tentang Biota Laut. Jakarta : Djambatan
Syamsuri, I.
(2004). Biologi untuk SMA. Malang:
Erlangga
Kartajaya.
(2011). Keong Macan . [Online]. Tersedia di : http://ikanmania25.blogspot.com/2011/01/keong-macan.html. Diakses pada tanggal 16 April 2014.
Masrur,
Muhammad. (2011). Conus sp. . [Online]. Tersedia di :
http://blog.sivitas.lipi.go.id/blog.cgi?isiblog&1148469329&&&1036008555&&1311215300&muha067&1240205738 . Diakses pada tanggal 16 April 2014.
Aidi.
(2011). Morfologi Cypraea sp. [Online]. Tersedia di : http://kuliahitukeren.blogspot.com/2011/02/morfologi-cypraea-sp.html . Diakses pada tanggal
16 April 2014.
Prasetijo,
Budi. (2011). Taksonomi Telescopium. [Online]. Tersedia di : http://smart-pustaka.blogspot.com/2011/03/taksonomi.html
. Diakses
pada tanggal 16 April 2014.
Fegaira. (2012). Turritella, Placonthuria, Periglypta. [Online]. Tersedia di : http://www.scribd.com/doc/72153953/turitella-placothuria-periglypta
. Diakses
pada tanggal 16 April 2014.
Rahman.
(2011). Tugas Biologi Laut tentang Filum
Mollusca. [Online]. Tersedia
di : http://rahman-pelu.blogspot.com/ . Diakses pada
tanggal 16 April 2014.
Komentar
Posting Komentar