Pembahasan Arthropoda
A. Pembahasan
1.
Valanga sp.
a.
Morfologi
Berdasarkan
hasil pengamatan yang kami lakukan, Valanga sp. yang kami amati menunjukan ciri
dari Valanga sp. betina. Hal ini ditandai dengan adanya ovipositor dibagian
posterior tubuhnya. Selain itu, struktur tubuh Valanga sp. cukup kompleks.
Tubuhnya memiliki eksokeleten yang berfungsi untuk melindungi organ dalamnya,
dengan adanya eksokeleten ini membuat tubuh Valanga sp. sedikit keras dan kaku.
Bagian-bagian tubuhnya terdiri dari kepala, dada dan perut. Ketiganya sudah
bisa dibedakan dengan jelas. Pada bagian kepalanya kami menemukan torgan-organ
tertentu antara lain sepasang antena,
ocelli, mata majemuk, genae, clypeus, mandibula, maxila, labrum, labium,
maxila palpus, dan labium palpus. Pada bagian dada (thorax) terdiri dari tiga
segmen yaitu prothorax (anterior), mesothorax (tengah) dan metathorax
(posterior). Pada bagian ini ditemukan dua pasang sayap. Pada prothoraxnya
ditemukan sepasang sayap yang lebih tebal dibandingkan dengan sepasang sayap
yang ada pada bagian mesothorax dan metathoraxnya. Kaki Valanga sp. terdiri
dari tiga pasang. Ketiganya berada pada bagian dada (thorax). Kaki Valanga sp. yang berukur lebih besar dan panjang
terdiri dari coxa yang bersendi
dengan tubuh , trochanter, femur, tibia yang ramping dan berduri, tarsus dan pulvinus. Pada bagian tubuhnya juga
terdapat suatu membran tympanum yang berfungsi untuk pendengaran. Dibagian
bawah ruas tubuh atau segmennya terdapat suatu lubang-lubang kecil yang
merupakan spirakel yang berfungsi untuk respirasi (Kastawi, 2005).
b. Anatomi
Setelah
melakukan pembedahan terhadap bagian tubuh Valanga
sp., kami menemukan organ-organ pencernaannya. Dimulai dari mulut yang
terdapat pada bagian ujung anterior lalu bersambung dengan kerongkongan (esofagus) setelah itu ke crop (tembolok). Di bagian crop terdapat
gastric ceca yang berwarna kuning yang berfungsi untuk menghasilkan enzim-enzim
pencernaan. Gastric-caeca
yang berperan menghasilkan enzim-enzim ini akan memberikan sekresinya kepada
lambung. Dari crop lalu bersambung ke gizard (lambung). Ditemukan pula semacam
serabut-serabut putih yang merupakan saluran malphigi yang berperan dalam
pembungan sisa metabolisme atau ekskresi. Dari gizard lalu ke intestine (usus). Setelah intestin lalu bersambung dengan
rektum dan berakhir pada anus yang terletak pada bagian posterior tubuhnya
(Kastawi, 2005).
2. Valanga nigricornis
a.
Pengamatan
morfologi
Dilihat dari susunan morfologinya hewan ini
dapat dibedakan dengan jelas antara kepala (cephal),
dada (thorax), dan perut (abdomen). Species ini mempunyai sepasang
antena, dua buah mata majemuk dan dua pasang sayap dimana sayap depan lebih
sempit dibandingkan dengan sayap belakang. Memiliki tiga pasang kaki dimana
kaki belakang mempunyai ukurang yang lebih besar dibandingkan dengan kaki
lainnnya.v
bagian kepalanya dilengkapi dengan antena serta terdapat alat-alat tambahan
lainnya berupa tiga buah mata sederhana (ocelli).
Pada ruas pertama abdomen terdapat suatu membran alat pendengaran yang disebut
tympanum (Kastawi, 2005).
3.
Gryllus
sp.
a.
Pengamatan
morfologi
Spesies ini termasuk dalam ordo
Orthoptera Memiliki dua pasang sayap, sayap depan lebih tebal dan seperti
kertas dari kulit yang disebut tegumina. Sayap belakangnya berupa membran dan
dilipat seperti kipas dan terletak dibawah sayap depan. Alat mulut pada species
ini tipe menggigit. Tubuhnya dapat dibedakan menjadi kepala, dada, dan perut.
Kakinya terdiri dari tiga pasang dan kaki belakang memiliki ukuran yang lebih
besar dan memiliki bagian-bagian yang lebih kompleks dibandingkan dua pasang
kaki yang lainnya. Kaki belakang yang besar ini digunakan untuk meloncat.
Species ini mampu menghasilkan suara, suara disebabkan karena saling
menyentuhnya tegumina bersama-sama
(Yeti, 2011).
4. Manthis religiosa
a. Pengamatan
morfologi
Species ini mempunyai delapan segmen.
Bentuknya unik dengan bagian kepala yang kecil dan seperti segitiga. Bagian
tubuhnya semakin ke arah posterior semakin membesar. Kakinya berjumlah tiga
pasang. Tipe mulutnya pengunyah. Species ini juga memiliki dua pasang sayap,
sayap depan lebih tebal dan seperti kertas dari kulit yang disebut tegumina.
Sayap belakang berupa membran yang dapat dilipat seperti kipas dan terletak di
bawah sayap depan. Tubuhnya tersusun oleh eksokleton yang melindungi sistem
organ yang lunak sebelah dalam. Eksokeleton merupakan kutikula yang terbagi
atas segmen-segmen (Yeti, 2011).
5.
Dynastes
neptunus
a. Pengamatan morfologi
Memiliki
tiga pasang kaki pada bagian tubuhnya. Berwarna hitam dan memiliki sepasang
antena. Tubuhnya dilapisi eksokeleten dan terdiri dari kepala, dada dan perut.
Semakin ke arah posterior segmen tubuhnya semakin membesar. Pada bagian
tubuhnya berwarna hitam terlihat bintik-bintik berwarna putih dengan susunan tertentu.
6.
Cicindela
sp.
a.
Pengamatan
morfologi
Spesies ini memiliki segmen yang
berjumlah lima. Memiliki antena sepasang pada bagian kepalanya. Cepalo, thorax
dan abdomen jelas terlihat atau bisa dibedakan. Masuk ke dalam classis
Coeloptera sehingga sayap depan memiliki selubung yang keras, bertanduk, tidak
bervenasi, dibawahnya terlipat sayap belakang yang tipis berupa membran.
Species ini memili tipe mulut menggigit.
7.
Giant
waterbug (Belostomidae)
a.
Pengamatan
morfologi
Species ini memiliki
bentuk tubuhnya lonjong. Kakinya terdapat tiga pasang. Memiliki tiga segmen
pada bagian tubuhnya. Bagian tubuhnya terdiri dari kepala, dada, dan perut.
Species ini dikenal sebagai raksasa bug air. Sebagian besar species dalam
keluarga Giant water Bug ini masih merupakan kumbang terbesar di dunia.
Serangga ini adalah predator paling gesit, menangkap dan memakan ikan dan
katak. Mereka sangat pintar menipu musuhnya dan bisa bergerak di permukaan air,
menunggu mangsa mendekat. Dalam beberapa kasus, gigitan mereka bisa menyebabkan
kerusakan permanen pada manusia. Kadang-kadang ketika berhadapan dengan
predator besar, seperti manusia, mereka akan “berpura-pura” dan memancarkan
cairan dari anus yang sangat menjijikan (Jafar, 2013).
8.
Xyleborus
sp.
a.
Pengamatan
morfologi
Spesies ini memiliki delapan segmen
pada tubuhnya. Memiliki tiga pasang kaki. Bentuknya lonjong dan berwarna hitam.
Tubuhnya ditutupi oleh eksokeleten. Bentuk tubuhnya sangat unik terutama pada
bagian kepalanya terdapat antena dengan bentuk yang khas dan tidak ditemukan
pada spesies serangga lainnya.
9.
Apis
melifica
a.
Pengamatan
morfologi
Species ini memiliki
tubuh yang terdiri kepala (caput), dada (thorax), dan perut (abdomen). Seperti
halnya insekta lain species ini tidak mempunyai kerangka internal tempat otot
bertaut, tetapi sebagai penggantinya adalah penutup tubuh eksternal yang
mengandung Chitin dan menutupi organ dalam. Memiliki mata sederhana dan mata
majemuk dan terdapat sepasang antena pada bagian kepalanya. Terdapat sengat
pada bagian posteriornya yang berfungsi untuk melindungi diri dan menyerang
mangsanya (Nasution, 2009).
10.
Acada
sp.
a.
Pengamatan
morfologi
Spesies ini memiliki
tubuh berwarna hitam kecoklatan dan bentuk tubuhnya bulat memanjang. Sayapnya
tipis dan transparan dan memiliki tiga pasang kaki. Bagian tubuhnya dapat
dibedakan antara kepala, dada dan perut. Pada bagian kepalanya memiliki
sepasang mata majemuk dan sepasang antena.
11.
Dundubila manifera
a.
Pengamatan
morfologi
Spesies ini memiliki tubuh berwarna
hitam dan memiliki tiga segmen dan sudah bisa dibedakan antara kepala, dada dan
perut. Sayapnya tipis dan transparan. Memiliki 3 pasang kaki dan sepasang
antena. Pada bagian kepalanya terdapat sepasang kaki majemuk. Bagian ventral
tubuhnya lebih berwarna terang dibandingkan dengan bagian dorsal tubuhnya.
12.
Macrobrachium
sp.
a.
Pengamatan
morfologi
Macrobrachium
sp. atau dalam bahasa indonesia disebut
udang galah adalah salah satu species dari classis crustacea yang cukup
familiar karena biasa dimanfaatkan sebagai bahan makanan. Sama seperti
species dalam classis crustacea yang
lain tubuh udang galah terbagi dalam dua bagian yaitu cephalothorax yaitu kepala dan dada yang menyatu serta abdomen
yaitu perut sampai ekor. Chepalothorax
tertutup oleh cangkang yang disebut carapace.
Ujung depan carapace yang berupa
tonjolan runcing dan bergerigi disebut rostrum.
Bagian kepala terdiri dari 6 ruas (Alvi, 2008) dan ruas pertama terdapat mata.
Seluruh tubuh udang galah terdiri dari ruas - ruas (segment) yang terbungkus
oleh eksoskleton yang terbuat dari bahan kitin yang
diperkeras oleh bahan kapur (Aldia, 2010).
13.
Cambarus
sp.
a.
Pengamatan
morfologi
Tubuhnya terbagi menjadi dua bagian yaitu cephalothorax dan abdomen. Cephalothorax terdiri
atas 13 ruas
(Andre, 2012). Kepala merupakan
gabungan dari 5 somit (segmen tubuh) yaitu: dua pasang antenna, sepasang mandibula dan dua pasang maxilla (Alan, 2009). Tubuhnya beruas terdiri atas
plat (lembaran) dorsal yang disebut tergum.
Plat ventral disebut sternum, plat
yang menggantung menyebelah disebut pleuron, plat antara pleuron dan kaki
disebut epineura. Chepalothorax ditutupi cangkang keras yang
disebut carapace, bagian carapace yang menonjol disebut rostrum. Abdomen umumnya terdiri atas 6 ruas (Andre, 2012).
Di ujung abdomen
terdapat telson. Pada bagian kepalanya terdapat sepasang mata, sepasang
antenna
yang panjang, dan sepasang antenule yang lebih pendek dari antenna. Cambarus sp. memiliki lima pasang
kaki jalan pada bagian thorax dan lima pasang
kaki renang
yang memilki selaput yang terdapat pada abdomen.
Kaki renang ini juga digunakan untuk mengangkut telur. Cambarus
sp.
sangat umum dimanfaatkan sebagai bahan makanan dan memilki nilai protein yang
cukup tinggi (Andre, 2012).
14. Pagurus sp.
a.
Pengamatan
morfologi
Berbeda dari species
crustacea yang lain cangkang pada Pagurus
sp. terpisah dari tubuhnya karena ia menggunakan cangkang bekas hewan lain
seperti cangkang gastropoda. Selebihnya karakteristik dari Pagurus sp. sama seperti crustacea yang lain yaitu bagian tubuhnya
terdiri dari dua bagian yaitu cephalothoraks dan abdomen. Pagurus sp.
memilki capit sebagai proteksi diri. Ia juga memilki sepasang antenna dan
antennula dan memilki mata majemuk di ujung eyestalk.
15. Uca pugnax
a.
Pengamatan
morfologi
Uca pugnax merupakan salah satu species dari
phyllum Arthropoda yang termasuk kedalam classis crustacea. Species ini
memiliki dua bagian tubuh yaitu chepalothorax
dan abdomen. Hewan ini memiliki lima
pasang kaki. Berbeda dengan species lainnya, Uca pugnax hanya memiliki satu cheliped pada bagian kiri tubuhnya
apabila dilihat dari arah dorsal. Sedangkan kaki yang menjadi pasangan dari
cheliped tidak ikut termodifikasi. Tubunya
dilindungi oleh carapace yang berfungsi
sebagai tempat berlindung dari predator, panas, dan air pasang yang masuk.
Tubuh Uca
Pugnax dilapisi cangkang keras atau eksoskeleton, hewan ini memiliki
sepasang capit, salah satu capitnya berukuran lebih besar dan lebih terang hal
ini terdapat pada jantan, pada betina ukuran capitnya sama. Uca Pugnax atau kepiting fiddler adalah
kepiting yang paling umum dalam rawa garam dan mereka memegang peran penting dalam komunitas rawa garam,
kepiting fiddler membantu melestarikan ekosistem lahan basah pesisir dengan
menggali jauh ke dalam lumpur rawa-rawa, kepiting membuat labirin terowongan
yang menambah oksigen rawa bawah air
(Texas, 2009).
16.
Squilla
mantis
a.
Pengamatan
morfologi
Squilla
mantis adalah spesies udang mantis yang
termasuk kelas malacostraca. Bagian tubuhnya terdiri dari cephalothorax. Hidup bermuara dalam kelompok, keluar untuk mencari
makan pada malam hari sedangkan siang hari menguburkan dirinya. Hewan ini
memiliki simetri tubuh bilateral simetri dan beruas-ruas (Brotowidjoyo, 2004).
Habitatnya
hidup dalam lubang yang digalinya sendiri di pantai yang berpasir lumpur atau
dalam celah batu karang. Alat ekskresi hewan ini berupa kelenjar hijau yang
terletak dibagian bawah kepala, enterior esophagus, setiap kelenjar terdiri
atas bagian glanduler berwarna hijau virecera
urra terbentuk dari dilatesi dinding yang tipis dan saluran yang bermuara
keluar melalui suatu putri terletak di bagian ventral segmen antenna (Kastawi,
et.al, 2005).
Salah satu udang konsumsi yang
nilai ekonomisnya terus meningkat dan banyak dikonsumsi oleh masyarakat adalah
udang ronggeng salah satu informasi penting yang belum diketahui adalah jenis
dan jumlah vitamin yang terkandung daging udang ronggeng (Jacoeb, et.al, 2008).
17.
Scolopendra
galapagoensis
a.
Pengamatan
morfologi
Scolopendra
galapagoensis atau lipan besar Galapagos termasuk dalam
kelas chilopoda yang dapat bergerak dengan cepat dan gesit. Biasanya disebut
dengan sebutan centipoda. Bertempat tinggal di darat dan merupakan hewan
terrestrial yang aktif memakan hewan lain sehingga dapat juga disebut sebagai
hewan karnivora. Bernapas dengan trakea. Tubuh hewan ini pipih dan dan segmen
terlihat dengan jelas. Pada masing-masing segmen terdapat sepasang kaki pada
bagian ventral. Hewan ini memiliki antena yang panjang pada kepalanya.
Hewan ini juga
dilengkapi dengan sepasang rahang beracun yang berfungsi untuk mengeluarkan
racun guna meracuni mangsanya. Tubuhnya cukup panjang berwarna cokelat gelap
kehijau-hijauan. Alat kelaminnya terpisah, alat kelamin terdapat pada bagian
akhir segmen. Hewan ini sangat berbahaya. Kelabang sebenarnya bernilai ekonomis
bagi kehidupan manusia karena dapat dijual sebagai bahan makanan bagi ikan-ikan
hias terutama ikan arwana dan lou han (Andre, 2010).
18.
Scalopendra
heros
a.
Pengamatan
morfologi
Scolopendra
atau kelabang memilki banyak ruas pada tubuhnya dengan sepasang kaki pada
setiap ruas tubuhnya terdapat sepasang kaki kecuali pada ruas di belakang
kepala dan dua ruas terakhir, karena pada segmen di belakang kepala terdapat
satu pasang “taring bisa” (maksiliped) yang berfungsi untuk membunuh mangsanya.
Pada kepala terdapat sepasang antena panjang yang terdiri atas 12 segmen, dua
kelompok mata tunggal dan mulut. Walaupun dianggap tidak memiliki manfaat namun
ternyata Scolopendra heros dan
species chilopoda lain mempunyai andil dalam memecah bahan-bahan organik atau
serasah untuk membentuk humus (Andre, 2010).
19. Spirobolus sp.
a.
Pengamatan
morfologi
Spirobolus
sp. atau kaki seribu hidup di tempat gelap
yang lembab, misalnya di bawah batu atau kayu yang terlindungi dari matahari.
Memiliki antenna yang digunakan untuk menunjukkan arah gerak. Kakinya bergerak
seperti gelombang sehingga pergerakkannya sangat lambat. Makanan dari Spirobolus sp. adalah sisa tumbuhan atau
hewan yang telah mengalami pembusukkan. Jika ada bahaya, tubuhnya menggulung
seperti benda mati sebagai upaya untuk mempertahankan diri.
Ordo ini memiliki
kelenjar yang dapat menyemprotkan cairan yang mengandung sianida dan iodium
untuk mengusir musuhnya. Tubuh Spirobolus
sp. berbentuk bulat memanjang, memiliki banyak segmen. Tubuhnya ditutupi
lapisan yang mengandung garam kalsium dan warna tubuhnya mengkilap. Kepala
memiliki dua mata tunggal, sepasang antenna pendek, dan sepasang mandibula.
Toraksnya pendek terdiri ats 4 segmen. Setiap segmen memiliki 2 pasang kaki,
kecuali segmen kedua hingga segmen ke ketiga.
Hewan kelompok ini
memiliki abdomen panjang, tersusun
atas 25 hingga lebih dari 100 segmen. Setiap segmen memiliki 2 pasang spirakel,
ostia (lubang), ganglion saraf, dan 2 pasang kaki yang terdiri atas tujuhruas.
Hewan yang tergolong Diplopoda memiliki sistem pencernaan yang lengkap. Sistem
pencernaanya disusun oleh sustu saluran lurus dengan 2 atau 3 pasang kelenjar
ludah. Di daerah ujungnya terdapat 2 saluran Malphigi panjang untuk ekskresi. Sistem
peredaran darah pada Diplopoda merupakan system peredaran darah terbuka. Alat
reproduksinya dinamakan gonopod, berada pada segmen yang ke-7. fertilisasi pada
Diplopoda terjadi secara internal. Hewan betina ordo ini membuat sarang untuk
menyimpan telur (Tabin, 2010).
20.
Nephilla
sp.
a.
Pengamatan
morfologi
Nephila
sp. termasuk kedalam genus laba-laba
araneomorph. Species ini banyak ditemukan di seluruh dunia. Laba-laba jenis ini
biasa disebut penenun bola sutra emas, laba-laba kayu raksasa atau laba-laba
pisang. Di Amerika Utara, kadang-kadang laba-laba ini disebut sebagai writing
spider atau laba-laba penulis, hal ini dikarenakan pola perpindahannya
membentuk zig-zag ketika membentuk jaring. Nama Nephila sendiri berasal dari Yunani kuno yang artinya menyukai
berputar (nen=berputar, phillos=cinta). Tubuhnya berwarna merah
hingga kuning kehijauan pada bagian cephalothorax
hingga bagian awal abdomen. Nephila sp. disebut sebagai penenun bola
sutra emas dikarenakan jaring yang dihasilkannya berwarna emas dan membentuk
bola, bukan dari warna tubuhnya (Linnaeus, 1767).
21.
Limulus
Polyphemus
a.
Pengamatan
morfologi
Limulus
polyphemus
memiliki tiga bagian utama tubuh: kepala daerah, yang dikenal sebagai
(prosoma), bagian perut (opisthosoma), dan ekor tulang belakang (telson).
Karapak berbentuk seperti tapal kuda, dan warna abu-abu kehijauan sampai coklat
gelap. Betina biasanya 25 sampai 30 persen lebih besar dari laki-laki dan dapat
tumbuh hingga 60 cm panjang (termasuk ekor). Limulus polyphemus memiliki kemampuan langka yaitu dapat
menumbuhkan kembali anggota badan hilang , dengan cara yang mirip dengan
bintang laut. Otak dan jantung pada Limulus
polyphemus berada di prosoma.
Hewan ini memiliki
(chemoreceptor) organ indera yang berbau pada daerah segitiga yang dibentuk
oleh exoskeleton bawah tubuh dekat mata ventral. Habitatnya
di Teluk Meksiko dan sepanjang samudra Atlantik pantai Amerika Utara.
kadang-kadang ditemukan di Eropa. Limulus polyphemus sebagai spesies untuk komunitas
riset medis dan dalam pengujian medis. Reaksi pada pembekuan darah Limulus polyphemus digunakan untuk
mendeteksi bakteri endotoksin dalam obat-obatan dan untuk menguji
beberapa penyakit yang disebabkan oleh bakteri (Syahid, 2012).
DAFTAR PUSTAKA
Sumber Buku
Brotowidjoyo,
Mukayat Djarubito. (1993). Zoology Dasar Edisi Kedua. Jakarta : Penerbit Erlangga
Campbell,dkk. (2008). Biologi. Jakarta : Erlangga
Jacoeb. (2008). Perubahan Komposisis Kimia dan Vitamin Daging Udang Ronggeng
(Harpiosquilla rophidea) Meat by Boiling. Bogor : Institut Pertanian Bogor
Kastawi,Yusuf.
(2005). Zoologi Invertebrata. Malang : UM Press
Sutarno. (2014). Hand
Out Zoologi Invertebrata.
Bandung : Universitas
Pendidikan Indonesia
Syulasmi,A.
Sriyati, S. Peristiwati. (2011). Petunjuk Praktikum Zoologi Invertebrata. Bandung: Universitas
Pendidikan Indonesia
Sumber Internet
Adhi, Diana. (2008). Phylum Arthropoda. [Online]. Tersedia http://gurungeblog.com/2008/11/12/phylum-arthropoda/. Diakses
22 April 2014
Alan.
(2009). Inventarisasi dan Klasifikasi
Hewan. [Online].
Tersedia:
http://aland-nr.blogspot.com/2009/10/inventarisasi-dan-klasifikasi-hewan.html. Diakses 9
Mei 2012
Aldia. (2011).
Klasifikasi dan Morfologi Udang Galah . [Online].Tersedia: http://kuliahitukeren.blogspot.com/2011/08/klasifikasi-dan-morfologi-udang-galah.html. Diakses 5 Mei 2012
Alvi.
(2008). Udang Galah. [Online].
Tersedia: http://iwakku.blogspot.com/2008/11/udang-galah.html. Diakses 4
Mei 2012
Andre.
(2012). Udang-Cambarus.
[Online].Tersedia: http://andre4088.blogspot.com/2012/01/udang-cambarus-sp.html. Diakses 3 Mei 2012
Andre.
(2010). Kelas Chilopoda dan Kelas
Diplopoda. [Online]. Tersedia: http://www.artikelbagus.com/2011/12/kelas-chilopoda-dan-kelas-diplopoda.html. Diakses 9
Mei 2012.
Jafar.
10 Serangga paling cantik di dunia. [Online].
Tersedia di : http://blogjih.blogspot.com/2013/08/10-serangga-paling-cantik-di-dunia.html?m=1. Diakses 7 Agustus 2013.
Linnaeus.
(1767). Nephila clavipes. [Online]. Tersedia: http://en.wikipedia.org/wiki/List_of_Nephilidae_species.
Diakses 23 April 2014.
Nasution,
Sanusi.(2019). Apis mellifica. [Online]. Tersedia di : http://sanoesi.wordpress.com/2009/05/27/biologi-lebah-madu/
. Diakses 27
Mei 2009.
Syahid,
S. (2012). Ulasan Lengkap Tentang Limulus
Polyphemus. [Online].
Tersedia:
http://mulaidengankanan.blogspot.com/2012/04/limulus-polyphemus.html.
Diakses 25 April 2014.
Tabin,
A. (2012). Spiborus sp. dan Jenis Lainnya.
[Online]. Tersedia: http://tio-uwais.blogspot.com/2012/05/spiborus-sp-dan-jenis-lain-pembahasan.html.
Diakses 25 April 2014.
Texas,
P & W. (2009). Uca Pugnax.
[Online]. Tersedia: http://www.tpwd.state.tx.us/huntwild/wild/species/fiddler/
. Diakses 7
Mei 2012.
Yeti.
(2011). Gryllus sp (jangkrik). [Online]. Tersedia di : http://kancanedewe.blogspot.com/2011/08/gryllus-sp-jangkrik.html . Diakses 22 Agustus 2011
Yeti.
(2011). Mantis religiosa (belalang
sembah). [Online].
Tersedia di : http://kancanedewe.blogspot.com/2011/08/mantis-religiosa-belalang-sembah.html
. Diakses 22 Agustus 2011
Komentar
Posting Komentar