RESUME OTOT SKELET
BAB
VII
SISTEM
OTOT
Otot
skeletà
organ utama yang terdiri dari jaringan otot lurik dan jaringan ikat yang
mengandung jaringan syaraf dan jaringan epitel yang berada pada lapisan dalam
pembuluh darah otot.
Otot
skelet melekat pada tulang melalui tendon dengan melewati satu sendi.
Kontraksi
ototà
tulang bergerak mengitari sumbu sandi.
Berdasarkan letak tempat melekatnya otot dan letak beban, terdapat 3 jenis pengungkit:
Berdasarkan letak tempat melekatnya otot dan letak beban, terdapat 3 jenis pengungkit:
1.
Menengadah, 2. Fleksibel, 3. Jungkit.
Satu ototà menggerakkan satu bagian tubuh tertentu, sistem ototà menghasilkan gerakan tubuh yang terkoordinasi.
Origo: bagian tendon yang melekat pada tulang dan relatif tidak
bergerak.
Insersi: bagian tendon yang melekat pada tulang dan bergerak.
Otot
agonis: otot yang diharapkan melakukan
gerakan tertentu. Contoh: untuk melakukan ekstensi, musculus triceps brachiià otot agonisnya, sedangkan otot biceps brachiià otot antagonis.
Otot synergis: otot yang membantu otot agonis dan mengurangi gerakan yang tidak diperlukan. Contoh: otot deltoid dan pectoralis mayor memfixasi sendi bahu agar flexi pada sendi siku oleh agonis.
Pemberian nama pada otot skelet berdasarkan:
a. Lokasi ototà musculus temporalis berada diatas temporalis,
b. Jumlah origoà tricpes brachii mempunyai 3 origo, biceps, brachii mempunyai 2 origo,
c. bentuk ototà m. deltoideus mempunyai bentuk segitiga,
d. Arah serabut ototà m. rectus memiliki arah tegak,
e. Besar dan panjang ototà otot mayor yang berarti besar,
f. Lain-lainà sternocleido-mastoideus mempunyai origo sternum, clavicula dan insersi.
Otot synergis: otot yang membantu otot agonis dan mengurangi gerakan yang tidak diperlukan. Contoh: otot deltoid dan pectoralis mayor memfixasi sendi bahu agar flexi pada sendi siku oleh agonis.
Pemberian nama pada otot skelet berdasarkan:
a. Lokasi ototà musculus temporalis berada diatas temporalis,
b. Jumlah origoà tricpes brachii mempunyai 3 origo, biceps, brachii mempunyai 2 origo,
c. bentuk ototà m. deltoideus mempunyai bentuk segitiga,
d. Arah serabut ototà m. rectus memiliki arah tegak,
e. Besar dan panjang ototà otot mayor yang berarti besar,
f. Lain-lainà sternocleido-mastoideus mempunyai origo sternum, clavicula dan insersi.
A.
DIAFRAGMA
-
Pengertian: Berbentuk kubah berupa sekat yang memisahkan rongga dada dan
rongga perut.
-
Jika diafragma berkontraksi maka puncak kubah akan tertarik ke bawah, diameter vertikal rongga dada bertambahà timbul tekanan negatifà udara masuk ke paru-paru melalui hidung dan mulut.
Saat inspirasià yang aktif otot-otot bukan paru-paru, dimana perut akan membuncit keluar karena diafragma akan menekan alat-alat perut kebawah.
Jika diafragma berkontraksi maka puncak kubah akan tertarik ke bawah, diameter vertikal rongga dada bertambahà timbul tekanan negatifà udara masuk ke paru-paru melalui hidung dan mulut.
Saat inspirasià yang aktif otot-otot bukan paru-paru, dimana perut akan membuncit keluar karena diafragma akan menekan alat-alat perut kebawah.
- Diafragma
relaksasià
perut kembali mengempis karena elastisitas dinding perut dan adanya gravitasi
bumià
diafragma tertekan ke atas dan terjadi tekanan positif rongga dadaà udara.
-
Pernapasan
perut: pernafasan yang menggunakan
diafragma.
- Diafragma
mempunyai tiga lubang yaitu untuk:
a. Oesophagus dan syaraf,
b. Aorta dan ductuc thoraxicus dan
c. vena cava inferior.
a. Oesophagus dan syaraf,
b. Aorta dan ductuc thoraxicus dan
c. vena cava inferior.
B.
OTOT INTERCOSTALISIS EKSTERNA
-
Otot
ini berorigo pada pinggir bawah costa 1-11 dan inersi pada pinggir atas costa
dibawahnya.
-
Terjadinya Inspirasi: kontraksi ototà costa terangkat ke atasà diameter depan, belakang dan samping dari thorax bertambahà menimbulkan tekanan negatif.
Terjadinya Inspirasi: kontraksi ototà costa terangkat ke atasà diameter depan, belakang dan samping dari thorax bertambahà menimbulkan tekanan negatif.
-
Pernafasan
dada: pernafasan yang menggunakan otot intercostalis eksterna.
-
Otot sterocleido-mastoideus: ikut membantu proses inspirasi yang dipaksakan, contoh: saat sesak nafas.
Otot sterocleido-mastoideus: ikut membantu proses inspirasi yang dipaksakan, contoh: saat sesak nafas.
- Otot
intercostalis eksterna: membantu
proses ekspirasi yang dipaksakan contoh: saat meniup balon.
-
Terjadinya ekspirasi: otot-otot dinding perut yang bila berkontraksi akan menekan isi perut,dan isi perut akan menekan diafragma keatas.
Terjadinya ekspirasi: otot-otot dinding perut yang bila berkontraksi akan menekan isi perut,dan isi perut akan menekan diafragma keatas.
C.
CANALIS INGUINALIS
-
Tempat
ligamen inguinalis: berada di daerah pangkal paha antara tonjolan tulang
iliaca sebelah depan dan symphisis pubis.
-
Canalis
inguinalis: saluran yang menembus otot dinding
perut sepanjang 4 cm.
- Pria:
pada canali inguinalis terdapat spermatic cord yang terdiri dari
ductus defferent, syaraf, pembuluh darah, lymph, dan otot cremaster.
-
Wanita:
canalis inguinalis berisi ligamentum rotunda rahim.
D.
BEBERAPA KELAINAN KLINIK
- Hernia:
yaitu suatu tonjolan dari alat-alat dalam melalui tempat-tempat
lemah pada dinding perut antara lain canal inguinalis atau umbilicus.
- Faktor
penyebab hernia: tekanan tinggi
abdominal, usia tua sehingga dinding perut melemah, canalis inguinalis besar
pada pria sehingga kemungkinan terjadi pada pria besar.
-
Spasme:
yaitu suatu kontraksi mendadak dari suatu otot di luar kehendak.
-
Kram: yaitu suatu kontraksi otot yang tetanik/terus menerus terasa sakit
dan involunter.
- Konvulsi: suatu kontraksi atau seri kontraksi involunter yang hebat dan
terus menerus, contoh: ayan/epilepsi.
-
Faktor penyebab konvulsi: Infeksi, zat-zat racun, gangguan metabolisme, kerusakan otak, atau pemberhentian mendadak dari obat-obatan pada orang-orang yang kecanduan, juga pada histeri.
Faktor penyebab konvulsi: Infeksi, zat-zat racun, gangguan metabolisme, kerusakan otak, atau pemberhentian mendadak dari obat-obatan pada orang-orang yang kecanduan, juga pada histeri.
- Tic: suatu denyutan kontraksi otot di luar kehendak pada otot-otot
muka.
Penyebab: kelainan pada
syaraf dan otot dan kelainan psikologis.
-
Myasthenia gravis: suatu kelemahan otot-otot skelet terutama daerah muka, disebabkan serangan autoimmun terhadap reseptor asetilkolin pada motor end-plate, sehingga jumlah reseptor berkurang dan otot menjadi lemah.
Myasthenia gravis: suatu kelemahan otot-otot skelet terutama daerah muka, disebabkan serangan autoimmun terhadap reseptor asetilkolin pada motor end-plate, sehingga jumlah reseptor berkurang dan otot menjadi lemah.
- Fibrosis: ialah pembentukan jaringan ikat fibrosa. Sel otot skelet atau
jantung mati karena suatu sebab dan diganti oleh jaringan ikat à tidak mampu beregenerasià otot melemah.
- Low
back pain: ialah sakit di daerah punggung
bawah, daerah lumbosacral atau daerah iliaca. Penyebab: mengangkat beban
terlalu berat, Hernia Nucleus Pulposus, Fraktur, perubahan kedudukan vertebrae
lumbar, osteoarchitis, penyakit alat-alat dalam.
E.
INJEKSI INTRAMUSCULAR
Pengertian: yaitu suatu suntikan dimana obat yang disuntikkan dimasukkan ke dalam otot. Harus menembus kulit, lemak subkutan dan fasia otot.
Pengertian: yaitu suatu suntikan dimana obat yang disuntikkan dimasukkan ke dalam otot. Harus menembus kulit, lemak subkutan dan fasia otot.
-
Tempat
injeksi dilakukan pada: otot
deltoideus pada lengan atas, otot gluteus medius pada bokong dan otot vastus
lateralli pada paha luar.
-
Absobsi
obat dengan cara ini lebih cepat daripada injeksi pada kulit atau dibawah
kulit/subkutan.
F.
OLAHRAGA KESEHATAN DAN AEROBIK
-
Pengertian:
yaitu olahraga yang bertujuan memperbaiki kesehatan atau
mempertahankan kesehatan jasmani yang sudah ada.
-
Contoh:
senam, jogging, dilakukan secara masal menimbulkan suasana meriah
dan gembira.
-
Sehat
menurut WHO: keadaan sempurna baik jasmani, rohani maupun
sosial, bukan hanya bebas dari cacat, penyakit ataupun kelemahan.
-
Manfaat:
memperbaiki physical fitness, tidak cepat lelah, mampu menyesuaikan
dengan perubahan suhu lingkungan.
-
Komponen
utama dari kesegaran jasmani: komposisi
tubuh yang mengandung sedikit lemak,
sistem sirkulasi dan respirasi prima, kelenturan tubuh, kekuatan otot dan
ketahanan otot.
-
Komponen
tambahan: koordinasi, keseimbangan, reaksi,
kecepatan, tenaga, kegesitan.
-
Olahraga
kesehatan dibagi menjadi: olahraga untuk
tujuan penyembuhan penyakit, dan olahraga untuk meningkatkan kesegaran jasmani.
-
Untuk
mengukur intensitas olahraga,: dengan menghitung denyut nadi seseorang sebagai
indikatorà
makin hebat intensias olahraga makin tinggi denyut nadi orang tersebut.
-
Aerobik:
olahraga dengan oksigen yang cukup. ATP dibentuk terutama di
mitokondria melalui oksidatif phosphorilasi oleh serat-serat oksidatif, Contoh:
jogging, renang dengan kecepatan sedang.
-
Anaerobik:
olahraga tanpa oksigen, tubuh tidak dapt mensuplai oksigen yang
cukup ke jaringan. ATP hanya dibentuk di sitosol. Contoh: sprint 100 meter,
berenang 100 meter, angkat besi.
-
Manfaat,
Aerobik: menghasilkan kesegaran jasmani karena memperbanyak kapiler
otot dan mitokonria untuk menjamin suplai oksigen dan glukosa ke otot dan
memperbanyak enzim oksidasi glukosa. Anaerob: membentuk otot-otot tubuh.
-
Denyut
nadi istirahat: yaitu denyut
nadi sewaktu istirahat per menit.
-
Denyut
nadi maksimal: yaitu denyut
nadi bila seseorang berolahraga sampai batas maksimum permenit. Dengan rumus :
DNM= 220 – usia (tahun).
-
Denyut
nadi submaksimal adiquat: yaitu rentangan denyut nadi dibawah maksimal
tetapi diatas denyut nadi istirahat yang cocok bagi olahraga kesehatan untuk
jenis aerobik. Rumus DNSA = (75%-85%) X DNM = (75%-85%) X (220 – usia).
-
Sebelum
olahraga kesehatan harus melakukan pemanasan
berupa aktivitas meregangkan otot-otot utama dan lari-lari lambat atau olahraga
ringan selama 2-3 menit.
-
Manfaat
pemanasan: mengurangi cedera dan sakit otot,
juga mengurangi gangguan jantung selama olahraga.
-
Setelah
olahraga: perlu dilakukan pendinginan selama
2-3 menit, untuk mencegah pegal-pegal otot setelah olahraga.
-
Kesegaran
jasmani diperlukan frekuensi olahraga 3x
perminggu dengan intensitas optimum. Untuk prestasi maka perlu frekuensi hingga
6x perminggu.
-
Untuk
mengevaluasi kesegaran jasmani seseorang dilakukan test yang mudah yaitu
dengan tes lari 12 menit, lari dengan
kecepatan tetap dan semampunya pada 12 menit pada suatu track dipinggir
lapangan bolaà
ukur jarak yang ditempuh.
Pertanyaan:
Bagaimana
mekanisme ketika epilepsi/ ayan terjadi?Daftar Pustaka
BISA DILIHAT DI BAB RESUME JARINGAN SYARAF DAN OTOT, sumber yang digunakan sama
#BIOLOGI #SISTEMOTOT #SISTEMSYARAF #TUGASBIOLOGI #SISTEMOTOTDANSYARAF #PENDIDIKANBIOLOGI
#BIOLOGI #SISTEMOTOT #SISTEMSYARAF #TUGASBIOLOGI #SISTEMOTOTDANSYARAF #PENDIDIKANBIOLOGI
Komentar
Posting Komentar