RESUME ANFISMAN BAB JARINGAN OTOT dan SYARAF



a.      Teori Sliding Filamen
-     Ketika kontraksi, cross-bridge akan melekat pada aktin dan kemudian energi dilepaskan dan myofilamen bergeser, lalu zona H mengecil malah semakin menghilang karena overlapping myofilamen tipis. Garis Z mendekat terjadi kontraksi, sama sekali tidak terjadi pemendekan myofilamen tipis dan tebal, hanya saling bergeser.
-       Kontraksi : sebagian cross-bridge 50% terjadi sedikit pergeseran dan sebagian lagi melekat pada reseptor aktin.
-          Cross-bridge awal melepaskan diri dari aktin lama dan melekat ke aktin baru.

b.      Kontrol Kontraksi Otot
-          Saat istirahat, protein tropomiosin akan menutupi reseptor cross-bridge pada aktin.
-          Namun, jika kadar Ca++ dalam sitosol tinggi, maka Ca++ akan mengikat protein troponin -à tropomiosin akan terlepas dari reseptor cross-bridge à reseptor tidak tertutupi tropomiosin dan berkontraksi lagi.
-     Makin tinggi kadar Ca++ maka makin banyak tropomiosin yang terlepas dari reseptor cross-bridge.
-         Reticulum sarcoplasma otot terdapat banyak Ca++ yang letaknya mengelilingi myofibril.
-          Tubulus T: satu salunan yang menembus sel otot tegak lurus terhadap myofibril. Terletak antara pita A dan I dan meneruskan diri sebagai sarcolemma.
-   Depolarisasi : jika ion Na+ dari cairan intersitial masuk kedalam sitosol melintasi sarcolemma, sehingga bagian luar sarcolemma bermuatan negatif.
-   Depolarisasi dari sarcolemma menjalar dari tubulus  T dan mempengaruhi retikulum sarcoplasma didekatnya untuk melepaskan Ca++ ke dalam sitosol.

c.       Relaksasi Otot
-          Terdapat protein yang bertindak sebagai carrier dalam  transport Ca++.
-   Carrier ini akan memompa Ca++  masuk ke dalam retikulum sarcoplasma dengan menggunakan ATP à kadar Ca++ menurun dalam sitosol à otot berhenti berkontraksi.

d.      Energi
-          ATP : sumber energi yang dapat digunakan langsung oleh sel otot dalam berkontraksi.
-          ATP dihasilkan oleh mitokondria melalui proses phosporilasi oksidatif melalui reaksi katabolisme lemak, protein atau karbohidrat.
-          Pembentukan ATP dari molekul glukosa cukup lambat karena membutuhkan waktu untuk mengubah glukosa + O2 à H20 + CO2.
-          Di sel otot, ATP berikatan dengan cross-bridge membentuk miosin aktif.
-          Miosin aktif berikatan dengan reseptor di aktin maka dilepaskan energi berupa pergeseran miofilamen dan otot berkontraksi.
-          Ketika Olahraga : ATP digunakan secara berlebih sehingga cadangan ATP sering tidak mencukupi, untuk menambah cadangan ATP  tubuh mempunyai senyawa lain sebagai cadangan yaitu creatin phospat.
-          Selain itu juga cadangan ATP didapat dari proses glikolisis yang terjadi di sitosol.
-          Glukosa dapat berasa; dari darah atau cadangan glikogen  di otot.
-          Dalam keadaan darurat tersebut ATP yang dihasilkan hanya dua, karena berlangsung secara anaerob maka asam piruvatà asam laktatà masuk ku peredaran darahà hati diubah kembali menjadi asam piruvat dan disimpan menunggu sampai keadaan aerob.
-          Saat otot berkontraksi aktin dan cross-bridge miosin  berikatan sangat kuat.

e.       Rigor Mortis (Kaku mayat)
-          Pengertian : Setelah meninggal 3-4 jam otot akan menjadi kaku, dan akan mencapai puncak setelah 12 jam dan hilang setelah 48-60 jam.
-          Ini terjadi karena sel otot pada orang mati tidak lagi memproduksi ATP, cross-bridge masih mungkin menempel pada aktin, tapi pelepasan antar keduanya membutuhkan ATP.
-          Pada orang hidup: cross-bridge tidak terus terikat dengan aktin, karena ATP terbentuk, maka myofilamen dapat saling bergeser à otot melemas dan mudah diregangkan.

f.       Unit Motoris
-          Neuron motoris: sel syaraf yang mensyarafi otot skelet yang terletak pada batang otak atau medulla spinalis aksonnya bermyelin.
-          Satu sel syaraf motoris dapat mensyarafi banyak sel otot skelet, tetapi setiap sel otot hanya disyarafi oleh satu sel syaraf motoris.
-          Unit motoris : neuron motoris + sel-sel otot yang disyarafi.
-          Makin banyak unit motoris yang berontraksi, makin kuat pula kontraksi otot.
-          Motor end-plate : bagian sel otot yang berada di bawah ujung akson
-          Myoneural junction : daerah kontak antara sel syaraf dan sel otot.
-          Asetilkoline : senyawa kimia yang dikeluarkan pada saat impuls mencapai ujung-ujung akson.
-          Impuls mencapai ujung akson à Asetilkoline berikatan dengan reseptor pada motor end-plate yang menyebabkan terbukanya channel ion Na+ dan K+ à depolarisasi membran otot à terjadi kontraksi otot kembali.
-          Motor end-plate ini mengandung enzim asetilkolinesterase yang dapat memecah asetilkolin.
-          Jika kadar asetilkolin pada synaps turun à membran plasma sel otot kembali pada keadaan semula.
-          Curare : sejenis racun anak panah orang Indian yang dapat berikatan dengan reseptor asetilkolin tetapi tidak menimbulkan depolarisasi à otot menjadi lumpuh dan kematian diakibatkan oleh gagalnya otot pernafasan.
-          Racun Botulinus: diproduksi oleh bakteri Clostridium botulinum yang menghalangi pelepasan asetilkolin dari ujung-ujung syaraf ke sel otot à kematian.
-          Gas syaraf organophosphat : meghambat asetilkolinesterase dan menghalangi repolarisasi dari membran plasma sel otot à sel otot tidak berkontraksi lagià kelumpuhan.
-          Myasthenia gravis: penyakit dimana reseptor asetilkolin menurun à otot menjadi lemah dan lumpuh.

g.      Kontraksi Isometris
-          Pengertian: jika otot berusaha mengangkat benda berat yang tak mampu diangkatnya, otot bertambah ketegangannya tapi tidak memendekà energi dikeluarkan.
h.      Kontraksi Isotonis
-          Pengertian: ketegangan otot tetap dan energi dikeluarkan.
-          Twitch : Bila otot dirangsang 1 kalià setelah periode latenà timbul periode kontraksi à relaksasi.
-          Unfused tetanus dan fused tetanus akan timbul jika otot dirangsang untuk kedua kali sebelum relaksasi dengan ketegangan yang lebih tinggià otot berkontraksi kuat disebut Treppe.
i.        Jenis otot skelet
-          Lamanya otot berkontraksi kurang lebih 1/1000 detik.
-          Otot mata disebut otot cepat, otot betis hanya 1/30 detik disebut otot lambat.
-          Otot cepat : memiliki M-aktif yang lebih cepat melekat dengan aktin dan melepaskan energinya à lebih cepar mengeluarkan Ca++  à mitokondria sedikit, tapi banyak glikogen. Berwarna lebih putih, dan disebut juga serat glikolitik.
-          Otot lambat : lebih banyak mitokondria, kapiler darah banyak suplai O2 dan glukosa, lemak.
-          Myoglobin: protein yang bisa mengikat O2.
-          Otot lambatà disebut juga otot merah , dan sel ototnya disebut serat oksidatif.
-          tubuh manusia memiliki > 600 otot yang mencangkup 45% berat badan.
-          Kerusakan otot setelah lahir tidak dapat sembu sempurna à setelah dilahirkan sel otot yang telah berdiferensiasi tidak dapat lagi membelah tetapi hanya dapat bertambah diameter, panjang dan volumenya.
-          Jika serabut syaraf atau sel syaraf yang mensyarafi otot diputuskan à sel otot akan mengecil, aktin miosin berkurangà antrophy-denervasi.
-          Disue-atrophy: otot tidak digunakan maka otot juga akan mengecil.
j.        Otot dan Olahraga
-          Manfaat olahraga dengan intensitas yang rendah tapi lama (aerobik) à memperbanyak kapiler-kapiler pada otot dan mitokondria dengan enzim oksidatif fosforilasi untuk menghasilkan ATP, tidak cepat capek, mempertinggi kemampuan sirkulasi darah dan pernapasan, dan yang melakukan olahraga ini bertubuh langsing.
-          Manfaat olahraga yang keras intensitasnya tapi tidak lama (anaerobik) à mempengaruhi otot cepat, sel otot hyperthropi, actin, miosil dan myofibril bertambah, enzim-enzim glikolisis cepat menghasilkan ATP, otot mebbesar sehingga orang sering terlihat bertubuh besar dan kekar.

k.      Kecapaian (Fatigue)
-          Pengertian : otot yang terus menerus berkontraksi secara cepat dan kuat, lama kelamaan otot akan berkuranf kekuatan kontraksinya.
-          Faktor yang mempengaruhi: penimbunan zat-zat sampah yang bersifat racun seperti asam laktat, kekurangan glukosa dalam sel otot, gangguan cardiovaskuler yang mengurangi suplai O2, dan gangguan sistem respirasi yang mengurangi suplai O2.
l.        Produksi Panas
-          Hanya 20-30% yang berbentuk kerja mekanis selama kontraksi otot, sisanya dilepaskan sebagai panas à untuk mempertahankan suhu tubuh.
-          Panas dibagi menjadi dua yaitu, panas pendahuluan à mencangkup penguraian ATP dan panas pengembalian à berhubungan dengan mengembalikan cadangan ATP.
2. OTOT JANTUNG
-          Sel jantung bersifat lurik dengan aktin dan miosin yang tersusun beraturan.
-          Perbedaanya: bersifat involunter dan bentuk sel segi empat dengan satu inti ditengah, mengandung sarcoplasma banyak, sel bisa bercabang, dibatasi sarcolemma tebal antar sel yang disebut cakram intercelated, mitokondria lebih banyak dan retikulum sarcoplasma sedikit.
-          Jika satu sel otot dari atrium berkontraksi maka seluruh sel kedua atrium berkontraksi, ini berlaku juga di ventrikel.
-          Sel-sel otot jantung berkontraksi sendiri secara teratur 72 kali per menit.
-          Pace maker: sumber stimulasi di dalam otot jantung sendiri yang berada pada S-A node à memperlambat atau mempercepat denyut jantung.
3. OTOT POLOS
-          Berukuran tebal 5-10 mikron dan panjang 30-200 mikron, bentuk kuparan, berinti satu, retikulum sarkoplasma kurang berkembang.
-          Mengandung mikrofilamen aktin dan miosin yang letaknya tidak beraturan. Mikrofilamen aktin melekat pada suatu dense bodies yang tersebar di sitoplasma.
-          Otot polos terletak di a;at-alat dalam dan pembuluh darah, bersifat involunter à disyarafi syaraf autonom dan bertahan untuk suatu kontraksi lemah berlangsung lama disebut tonus.
-          Ditinjau dari hubungan antar otot polos dibagi menjadi dua: single unit à sel-sel otot dihubungkan satu dengan yang lain melalui gap-junction terdapat di usus halus, rahim, dan kandung remih. Multi unit à sel otot masing-masing disyarafi serabut syaraf autonom dan tidak akan merambat ke sel lainnya, terdapat pada arteri, brochus, iris.


E. JARINGAN SYARAF
-          Terdiri dari dua jenis sel yaitu neuron  dan neuroglia.
-          Neuron à untuk menghantarkan impuls dan fungsi khusus seperti berpikir, kontrol kontraksi otot, sekresi kelenjar.
-          Neuroglia àmeliputi 50% dari seluruh sel otak berfungsi menyokong dan proteksi sistem syaraf.
-          Neuroglia terdapat di sekitar neuron mengikat satu neuron dengan yang lainnya dengan pembuluh darah.
-          Neuroglia dibagi menjadi: Astrocyte: berbentuk bintang, mengikat sel syaraf dengan pembuluh darah, Oligodendrocyte: tonjolan sel-selnya kurang banyak, membentuk jaringan ikat kaku dianta sel syaraf, Microglia: berasal dari monosit, memiliki beberapa tonjolan untuk menelan mikroorganisme dan sel yang sudah mati, Ependyma: berbentuk pipih dan columnar, dapat bersilia membentuk lapisan epitel sepanjang ventrikel otak yaitu rongga yang mengandung cairan cerebrospinal.
-          Neuron terdiri dari :
1. Badan sel à terdiri dari nukleus dan nukleolus yang dikelilingi oleh sitoplasma. Dalam sitoplasma terdapat organel dan nisel body yaitu RE bergranula yang berfungsi dalam sintesis protein, dan neurofibril.
2. Dendrit à  tonjolan badan sel yang berfungsi menghantarkan impuls kearah badan sel, biasanya satu neuron mengandung beberapa dendrit.
3. Akson à tonjolan badan sel yang biasanya berjumlah satu dan berfungsi menghantarkan impuls dari badan sel ke neuron lainnya. Terdapat aksoplasma dan dikelilingi oleh aksolemma. Ujung akson yang bercabang disebut telodendria, paling ujung telodendria disebut synaptic vesicle. Akson dikelilingi oleh fosfolipid yang disebut selaput myelin, lekukan diantara dua segmen disebut nodus ranvier, selaput myelin diproduksi oleh sel Schwann  yang terdapat di neurilemma.
-          Badan sel syaraf penting untuk: sintesa zat esensial untuk kehidupan.
-          Virus rabies, herpes, dan racun bakteri tetanus masuk kedalam inti sel syaraf melalui axonal transport yaitu transport zat dari dua arah yang dilaksanakan oleh neurofibril.
-          Secara fungsional sel syaraf dibagi menjadi: Neuron sensoris  dan  Neuron motoris.
FISIOLOGI
-          Terdapat perbedaan muatan ion di luar dan di dalam sel, yaitu konsentrasi Na+ 14 kali lebih besar di luar membran sel daripada di dalam sel, dan konsentrasi K+ 28 kali lebih besar di dalam sel.
-          Pompa natrium dan kalium menyebabkan membran sebelah luar bermuatan positif sedangkan membran bagian dalam bermuatan negatif.
-          Jika terpolarisasi sangat kuat, maka channel Na+ membuka à Na+ masuk secara difusi à muatan positif bertambah dan potensial membran berubah 0 wmv à depolarisasi.
-          Impuls menjalar à repolarisasi, karena membran lebih permeabel terhadap K+, à K+keluar dan membran luar menjadi positif.
-          Periode refrakter: membran sel tidak menghasilkan potensial aksi baru walaupun dirangsang kuat.
-          Pada Syaraf: Rangsangà reseptorà neuron sensorisà impuls menjalar sepanjang dendrit, badan sel dan akson.
-          Pada otot skelet, potensial aksi mulai pada motor end-plate dan menjalar ke kedua ujung.
-          Treshold : batas ambang kekuatan rangsang minimal tertentu.
-          Pada serabut syaraf bermyelin , impuls meloncat dari nodus ranvier ke nodus ranvier lainnya, yang disebut konduksi meloncat. Jauh lebih cepat yaitu 130m/detik.
SYNAPS
-          Pengertian: hubungan atau kontak antara ujung akson suatu neuron dengan dendrit, badan sel atau akson dari neuron lainnya.
-          Terdapat celah synaps antara dua neuron selebar 200 A0
-          Konduksi impuls hanya terjadi satu arah yaitu dari akson presynaptic ke dendrit postsinaptic.
-          Neurotransmitter: zat kimia yang disimpan didalam synaptic vesicle pada ujung-ujung akson presynaptic.
-          Impuls di synaptic knob à Ca++ masuk ke synaptic knob à synaptic vesicle bergerak ke celah synaps àneurotransmitter dilepaskan melintasi celah synaps melalui transpor aktif à bergabung dengan reseptor pada dendrit à depolarisasi.
-          Contoh neurotransmitter : asetilkolin : dihancurkan oleh kolinesterase, nonadrenalin: dihancurkan oleh monoamin oksidase.
-          Neurotransmiter GABA bersifat hyperpolarisasi.
-          Neostiginin : bersifat antikolinesterase à asetilkolin bekerja terus menerus à otot mengalami kejang-kejang.
1.      SYNAPS EKSITASI
-          Pengertian: synaps dimana respon  postsynaptic terhadap neeurotransmitter adalah depolarisasi.
-          Neurotransmitter yang menyebabkan eksitasi yaitu, asetilkolin, non adrenalin, serotonin, dopamin dan histamin, asam glutamat dan asam aspartat.
-          Membran potensial yang diakibatkannya disebut ESPP (Exitatory Post Synaptic Potensial).
2.      SYNAPS INHIBISI
-          Pengertian: hal yang berlawana dari synaps eksitasi, yang terjadi adalah hyperpolarisasi.
-          Neurotransmitter yang menimbulkan inhibisi yaitu: GABA (Gamma Amino Butiric Acid) dan membran potensial yang ditimbulkannya disebut IPSP (Inhibitory Post Synaptic Potensial).
INTEGRASI
-          Suatu neuron memiliki synaps eksitasi maupun synaps inhibisi bergantung mana yang lebih kuat à  neuron tersebut akan terangsang atau istirahat.
NEUROTRANSMITTER
-          Pengertian: zat kimia yang dihasilkan oleh sel syaraf yang melintasi celah synaps, untuk berkomunikasi dengan sel syaraf lain.
-          Empat jenis neurotransmitter:
1.      Asetilkolin: terdapat pada otak, medulla spinalis maupun saraf perifer lain.
2.      Monoamin: dibagi menjadi, Catecholamin: yaitu adrenalin, noradrenalin dan dopamin, berasal dari tirosin. Efek dari syaraf simpathis lebih lama dibanding para sympathis: bersynaps luar dengan neuron lain dan monoamin-oksidase bekerja lamba. Serotonin: berasal dari asam amino triptofan, terdapat dalam otak dan berhubungan dengan suasana hati seseorang, antagonis serotonin à menimbulkan halusinasi. Histamin: berasal dari asam amino histidin, terdapat di hipotalamus, mast sel jaringan ikat, sel basofil dan trombosit. Histaminà menyebabkan vasodilatasi (naiknya permeabilitas pembuluh darah dan konstriksi bronchus).
3.      Asam amino, eksitasi à asam glutamat dan asam aspartat, inhibisià GABA.
4.      Peptida, endophin dan enkephalin disebut peptida opioid karena memiliki sifat opium (misalnya morphin, codein). Opium  berikatan dengan reseptor pada otak à hilangnya rasa sakit dan naiknya emosi atau suasana hati.
MEMBRAN (Membran Epithel)
-          Pengertian: yaitu kombinasi lapisan epithel dengan jaringan dibawahnya,
-          Empat jenis membran:
1.      Membran mukosa: melapisi bagian tubuh yang menghadap ke lingkungan luar, menghasilkan lendir, bersifat proteksi. Membran mukosa berada di saluran pencernaan, pernafasan, reproduksi dan saluran
2.      Membran serosa: melapisi rongga tubuh yang tidak terbuka ke lingkungan luar dan organ-organ dalam tubuh. Membran ini terdiri dari selapis mesothelium jaringan ikat dibawahnya. Cairan serum yang dihasilkan à untuk mengurangi gesekan antar organ dalam. Parietalis: melekat pada dinding tubuh, visceralis: melekat pada organ dalam.
3.      Membran cutaneus
4.      Membran synovia: terdiri dari jaringan serat elastis dan sedikit lemak.  Membran ini terdapat pada sendi diarthrosis à menghasilkan cairan synovia à sebagai pelicin saat pergerakan.
PERTANYAAN :
1.      Beberapa atlet olahraga masih banyak yang menggunakan doping untuk menunjang performa di lapangan, namun penggunaan doping sampai sekarang masih dilarang, mengapa? Uraikan alasannya! Dan adakah aturan penggunaan doping yang masih diperbolehkan?

2.      Jelaskan perbedaan perambatan impuls melalui serabut syaraf dan melalui synaps?

DAFTAR PUSTAKA
Kurnadi, K. A. (2009). Dasar-dasar Anatomi Fisiologi Tubuh Manusia. Bandung: UPI


#TUGASBIOLOGI #BIOLOGIKULIAH #ANATOMIFISIOLOGIMANUSIA #BIOLOGI #TUGASSEKOLAH 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PEMBUATAN 100 ml LARUTAN ALKOHOL DENGAN KONSENTRASI 50%

makalah yoghurt

UJI BENEDICT