PLATHYHELMINTES
yuk liat catatan buku aku tentang filum CACING PIPIH ( plathyhelmintes )
CIRI UMUM :
1. tubuhnya berbentuk pipih dan tidak berbuku-buku
2. tempat hidupnya di sungai , di danau ada juga yang hidup di laut atau hidup parasit pada organisme lain
3. tersusun atas tiga lapisan embrional yaitu ektoderma,mesoderma, dan endoderma
4. memiliki saluran pencernaan dari mulut, faring , menuju kerongkongan
5. tidak memiliki saluran pencernaan sempurna, sistem pencernaan makanan = gastrovaskuler
6. Pengeluaran dilakukan oleh mulut
7. dapat bergerak aktif karena adanya sistem saraf dan indera
STRUTUR DAN FUNGSI TUBUH
1. Lapisan tubuh
PLathyhelmintes tergolong TRIPLOBASTIK ASELOMATA. dalam perkembangan selanjutnya , lapisan mesoderma tidak mengalami spesialisasi sehingga lapisan ini disebut sebagai parenkima karena bentuk sel sel nya seragam , dan tidak membentuk sel-sel khusus. Ditinjau dari simetrinya , tubuh cacing ini tergolong simetri bilateral. Artinya jika tubuh cacing dipotong membujur melalui bagian tengah punggung hingga menembus perutnya , maka akan terbentuk dua potongan kiri kanan yang serupa atau simetris. ( ayo coba ) LOL
2.Sistem Pencernaan
Cacing ini memiliki sistem pencernaan yang tidak sempurna, dimulai dari mulut dilanjutkan ke faring kemudian menuju kerongkongan. Namun pada golongan cacing pita tidak memiliki saluran pencernaan . Dibelakang kerongkongan terdapat usus yang kemudian bercabang -cabang membentuk saluran-saluran ke seluruhn tubuhnya . Usus tersebut selain mencerna makanan , juga berfungsi untuk mengedarkan makanan ke seluruh tubuhnya . Sistem pencernaan makanan tersebut disebut sebagai sistem GASTROVASKULER ( gaster = perut , vasculer=saluran-saluran)
jadi peredaran makanan tidak dilakukan oleh darah melainkan oleh usus.
Cacing pipih tidak mempunyai anus yang digunakan sebagai lubang pengeluaran. Sisa makanan dibuang melalui mulutnya .
3. Sistem transpor
Cacing ini tidak memiliki sistem transpor , karena makanan telah diedarkan oleh sistem gastrovaskuler. Sementara pertukaran gas dilakukan melalui seluruh permukaan tubuhnya.
4. Organ Indera
gerak aktif cacing berhubungan dengan sistem saraf indera . Turbellaria dan cacing hati mempunyai 2 bintik mata pada bagian anterior atau kepalanya . Bintik mata berupa struktur yang mengandung pigmen yang peka terhadap cahaya yang disebut dengan OSELI. Cacing pipih memiliki indera peraba dan sel kemoreseptor yang tersebar diseluruh tubuh
5. Ekresi dan Osmoregulasi
Umumnya sistem osmoregulasi terdiri dari saluran dengan pembuluh yang berakhir pada sel api. Sistem pengeluaran ini dikenal sebgai protonefridia. Sel api dikelililngi oleh ruang kecil menuju lempeng berflagela. Gerakan flagela mengalirkan cairan melalui pembuluh menuju saluran pengumpul yang akhirnya keluar ke pori pengeluaran . Cacing pipih ada yang mempunyai sepasang protonefridia (lubang pengeluaran) ada pula yang lebih.
Sisa metabolisme sebagian besar dibuang secara difusi melalui dinding tubuh.
6. Reproduksi
a. Aseksual
dilakukan oleh kelas turbellaria yang hidup di air tawar, yaitu dengan fragmentasi atau membelah diri. Pembelahan tubuh dimulai dari penggentingan dibelakang faring dan memisah menjadi dua hewan. tiap-tiap potongan meregenerasi bagian yang hilang. Pada beberapa spesies seperti Stenostonum dan Microstonum , potongan individu tetap menempel membentuk rantai zooid.
b. Seksual
Umumnya cacing pipih bersifat hemafrodit , tetapi melakukan perkawinan silang.
KLASIFIKASI PLATHYHELMINTES
Berdasarkan struktur tubuhnya, Cacing pipih dapat dibedakan menjadi 3 kelas, yaitu Turbellaria,Trematoda, dan Cestoda.
1. Turbellaria
CIRI UMUM :
a. Merupakan cacing piph yang dapat bergerak dengan menggetarkan bulu gatarnya..
b. Di permukaan ventral cacing ini terdapat yang dapat digetarkan
c. Sebagian besar Turbellaria adalah cacing yang hidup bebas
d. Panjang tubuh bervariasi dari 5-50 mm.
e. Dengan mikroskop biasa bulu getar tak terlihat contohnya PLANARIA
f. Hidup di air laut,air tawar dan tanah basah
g. Jarang yang hidup sebagai parasit
h. melakukan fragmentasi
CONTOH TURBELLARIA
PLANARIA
merupakan cacing pipih yang hidup di air tawar yang jernih , yang belum mengalami pencemaran berat . biasanya cacing ini berlindung dibawah bebatuan. kepalanya nampak seperti segitiga. panjang tubuhnya dapat mencapai 2-3 cm, berwarna cokelat kehitaman. dibagian kepala terdapat dua bintik mata, fungsinya untuk membedakan gelap dan terang. jadi cacing ini tidak mampu melihat warna. Planaria bersifat fototropik negatif (menjauhi cahaya).
2. Trematoda atau Cacing Isap
CIRI UMUM
a. Hidup sebagai parasit
b. tidak bersilia dan tubuhnya dilapisi oleh kutikula agar tidak tercerna oleh tubuh inang
c. Memiliki alat pengisap yang dilenkapi dengan kait-kait untuk melekatkan diri pada inangnya
d. Memiliki batil isap perut dan batil isap mulut
e. ada yang hidup ektoparasit ada juga yang hidup endoparasit.
CONTOH TREMATODA
1. FASCIOLA ( cacing hati )
Cacing ini hidup di hati inangnya, Fasciola hepatica yang hidup di hati domba sementara Fasciola gigantica yang hidup di hati sapi. Bentuk tubuh cacing hati agak oval , panjangnya mencapai 3-5 cm, dan pipih dorsoventral. Pada bagian mulut meruncing . di bagian mulut terdapat kait dan pengisap. Agak ke belakang tubuhnya juga terdapat alat pengisap kedua , yakni pengisap ventral.
2. CLONORCHIS
Adalah cacing hati yang hidup di saluran empedu manusia. Semua struktur tubuhnya sama seperti fasciola. Bedanya dengan fasciola adalah cacing ini meletakkan metaserkaria pada ikan air tawar sebagai inang perantara terakhir, sementara fasciola meletakkan metaserkaria pada tumbuhan (rumput). Jadi, dapat disimpulkan
bahwa di dalam ikan air tawar dapat terkandung metaserkaria cacing ini. Untuk menghindarinya maka ikan air tawar harus dimasak hingga matang. Cacing ini banyak terdapat di Vietnam, Cina dan Jepang. Kebiasaan memakan ikan mentah di Jepang memudahkan penularan penyakit ini
3. SCHISTOSOMA
Cacing ini hidup di dalam pembuluh darah balik atau vena. Inangnya berupa manusia,biri-biri,binatang mengerat, dan Sapi. Di Indonesia cacing ini terdapat di Sulawesi. Penyakit yang di sebabkan oleh cacing ini disebut dengan SCHISTOSOMIASIS. Penyakit ini menyerang jutaan umat manusia di Afrika dan Asia. Penderita akan mengalami kerusakan hati, kelainan jantung, limpa, kantong kemih dan ginjal (mengerikan)
3. Cestoda atau Cacing Pita
CIRI UTAMA
a. tubuhnya pipih dan berbuku2
b. kulitnya dilapisi kitin sehingga tak tercerna oleh enzim di usus inangnya
c. Cacing ini hidup parasit pada hewan dan manusia
CONTOH CESTODA
1. Taenia Saginata => yang hidup parasit di usus manusia dan hewan sapi sebagai inang perantara
2. Taenia Solium=> yang hidup parasit di usud manusia dan babi sebagai inang perantara
3. Taenia Echinococcus => yang hidup di usus anjing
4. Monia Expansa dan Monia Benedeni => hidup di usus hewan herbivora
5. Choanotaenia Infundibulum => yang hidup di usus ayam
CIRI UMUM :
1. tubuhnya berbentuk pipih dan tidak berbuku-buku
2. tempat hidupnya di sungai , di danau ada juga yang hidup di laut atau hidup parasit pada organisme lain
3. tersusun atas tiga lapisan embrional yaitu ektoderma,mesoderma, dan endoderma
4. memiliki saluran pencernaan dari mulut, faring , menuju kerongkongan
5. tidak memiliki saluran pencernaan sempurna, sistem pencernaan makanan = gastrovaskuler
6. Pengeluaran dilakukan oleh mulut
7. dapat bergerak aktif karena adanya sistem saraf dan indera
STRUTUR DAN FUNGSI TUBUH
1. Lapisan tubuh
PLathyhelmintes tergolong TRIPLOBASTIK ASELOMATA. dalam perkembangan selanjutnya , lapisan mesoderma tidak mengalami spesialisasi sehingga lapisan ini disebut sebagai parenkima karena bentuk sel sel nya seragam , dan tidak membentuk sel-sel khusus. Ditinjau dari simetrinya , tubuh cacing ini tergolong simetri bilateral. Artinya jika tubuh cacing dipotong membujur melalui bagian tengah punggung hingga menembus perutnya , maka akan terbentuk dua potongan kiri kanan yang serupa atau simetris. ( ayo coba ) LOL
2.Sistem Pencernaan
Cacing ini memiliki sistem pencernaan yang tidak sempurna, dimulai dari mulut dilanjutkan ke faring kemudian menuju kerongkongan. Namun pada golongan cacing pita tidak memiliki saluran pencernaan . Dibelakang kerongkongan terdapat usus yang kemudian bercabang -cabang membentuk saluran-saluran ke seluruhn tubuhnya . Usus tersebut selain mencerna makanan , juga berfungsi untuk mengedarkan makanan ke seluruh tubuhnya . Sistem pencernaan makanan tersebut disebut sebagai sistem GASTROVASKULER ( gaster = perut , vasculer=saluran-saluran)
jadi peredaran makanan tidak dilakukan oleh darah melainkan oleh usus.
Cacing pipih tidak mempunyai anus yang digunakan sebagai lubang pengeluaran. Sisa makanan dibuang melalui mulutnya .
3. Sistem transpor
Cacing ini tidak memiliki sistem transpor , karena makanan telah diedarkan oleh sistem gastrovaskuler. Sementara pertukaran gas dilakukan melalui seluruh permukaan tubuhnya.
4. Organ Indera
gerak aktif cacing berhubungan dengan sistem saraf indera . Turbellaria dan cacing hati mempunyai 2 bintik mata pada bagian anterior atau kepalanya . Bintik mata berupa struktur yang mengandung pigmen yang peka terhadap cahaya yang disebut dengan OSELI. Cacing pipih memiliki indera peraba dan sel kemoreseptor yang tersebar diseluruh tubuh
5. Ekresi dan Osmoregulasi
Umumnya sistem osmoregulasi terdiri dari saluran dengan pembuluh yang berakhir pada sel api. Sistem pengeluaran ini dikenal sebgai protonefridia. Sel api dikelililngi oleh ruang kecil menuju lempeng berflagela. Gerakan flagela mengalirkan cairan melalui pembuluh menuju saluran pengumpul yang akhirnya keluar ke pori pengeluaran . Cacing pipih ada yang mempunyai sepasang protonefridia (lubang pengeluaran) ada pula yang lebih.
Sisa metabolisme sebagian besar dibuang secara difusi melalui dinding tubuh.
6. Reproduksi
a. Aseksual
dilakukan oleh kelas turbellaria yang hidup di air tawar, yaitu dengan fragmentasi atau membelah diri. Pembelahan tubuh dimulai dari penggentingan dibelakang faring dan memisah menjadi dua hewan. tiap-tiap potongan meregenerasi bagian yang hilang. Pada beberapa spesies seperti Stenostonum dan Microstonum , potongan individu tetap menempel membentuk rantai zooid.
b. Seksual
Umumnya cacing pipih bersifat hemafrodit , tetapi melakukan perkawinan silang.
KLASIFIKASI PLATHYHELMINTES
Berdasarkan struktur tubuhnya, Cacing pipih dapat dibedakan menjadi 3 kelas, yaitu Turbellaria,Trematoda, dan Cestoda.
1. Turbellaria
CIRI UMUM :
a. Merupakan cacing piph yang dapat bergerak dengan menggetarkan bulu gatarnya..
b. Di permukaan ventral cacing ini terdapat yang dapat digetarkan
c. Sebagian besar Turbellaria adalah cacing yang hidup bebas
d. Panjang tubuh bervariasi dari 5-50 mm.
e. Dengan mikroskop biasa bulu getar tak terlihat contohnya PLANARIA
f. Hidup di air laut,air tawar dan tanah basah
g. Jarang yang hidup sebagai parasit
h. melakukan fragmentasi
CONTOH TURBELLARIA
PLANARIA
merupakan cacing pipih yang hidup di air tawar yang jernih , yang belum mengalami pencemaran berat . biasanya cacing ini berlindung dibawah bebatuan. kepalanya nampak seperti segitiga. panjang tubuhnya dapat mencapai 2-3 cm, berwarna cokelat kehitaman. dibagian kepala terdapat dua bintik mata, fungsinya untuk membedakan gelap dan terang. jadi cacing ini tidak mampu melihat warna. Planaria bersifat fototropik negatif (menjauhi cahaya).
2. Trematoda atau Cacing Isap
CIRI UMUM
a. Hidup sebagai parasit
b. tidak bersilia dan tubuhnya dilapisi oleh kutikula agar tidak tercerna oleh tubuh inang
c. Memiliki alat pengisap yang dilenkapi dengan kait-kait untuk melekatkan diri pada inangnya
d. Memiliki batil isap perut dan batil isap mulut
e. ada yang hidup ektoparasit ada juga yang hidup endoparasit.
CONTOH TREMATODA
1. FASCIOLA ( cacing hati )
Cacing ini hidup di hati inangnya, Fasciola hepatica yang hidup di hati domba sementara Fasciola gigantica yang hidup di hati sapi. Bentuk tubuh cacing hati agak oval , panjangnya mencapai 3-5 cm, dan pipih dorsoventral. Pada bagian mulut meruncing . di bagian mulut terdapat kait dan pengisap. Agak ke belakang tubuhnya juga terdapat alat pengisap kedua , yakni pengisap ventral.
2. CLONORCHIS
Adalah cacing hati yang hidup di saluran empedu manusia. Semua struktur tubuhnya sama seperti fasciola. Bedanya dengan fasciola adalah cacing ini meletakkan metaserkaria pada ikan air tawar sebagai inang perantara terakhir, sementara fasciola meletakkan metaserkaria pada tumbuhan (rumput). Jadi, dapat disimpulkan
bahwa di dalam ikan air tawar dapat terkandung metaserkaria cacing ini. Untuk menghindarinya maka ikan air tawar harus dimasak hingga matang. Cacing ini banyak terdapat di Vietnam, Cina dan Jepang. Kebiasaan memakan ikan mentah di Jepang memudahkan penularan penyakit ini
3. SCHISTOSOMA
Cacing ini hidup di dalam pembuluh darah balik atau vena. Inangnya berupa manusia,biri-biri,binatang mengerat, dan Sapi. Di Indonesia cacing ini terdapat di Sulawesi. Penyakit yang di sebabkan oleh cacing ini disebut dengan SCHISTOSOMIASIS. Penyakit ini menyerang jutaan umat manusia di Afrika dan Asia. Penderita akan mengalami kerusakan hati, kelainan jantung, limpa, kantong kemih dan ginjal (mengerikan)
3. Cestoda atau Cacing Pita
CIRI UTAMA
a. tubuhnya pipih dan berbuku2
b. kulitnya dilapisi kitin sehingga tak tercerna oleh enzim di usus inangnya
c. Cacing ini hidup parasit pada hewan dan manusia
CONTOH CESTODA
1. Taenia Saginata => yang hidup parasit di usus manusia dan hewan sapi sebagai inang perantara
2. Taenia Solium=> yang hidup parasit di usud manusia dan babi sebagai inang perantara
3. Taenia Echinococcus => yang hidup di usus anjing
4. Monia Expansa dan Monia Benedeni => hidup di usus hewan herbivora
5. Choanotaenia Infundibulum => yang hidup di usus ayam
Komentar
Posting Komentar